Tafsiran Kerugian Pertamina Sekitar Rp 1,12 triliun Akibat 4 Tangki Kilang Balongan Terbakar

Terlepas apa penyebab kebakaran yang telah memusnahkan 4 tangki BBM hasil olahan kilang Balongan.

Tetapi, berdasarkan keterangan Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri di media, bahwa ada bocoran atau rembesan minyak dari sekitar pipa sejak hari minggu dan sudah coba dibersihin.

Kemudian, menurut keterangan kelompok masyarakat yg berdekatan dengan lokasi tangki kilang, menyatakan bahwa sekitar 30 menit sebelum mendengar ledakan mengakibatkan kebakaran hebat ada bau bensin menyengat.

Dipertegas oleh keterangan Corsec PT KPI Ifki Sunarya pada pada dini hari senin sebelum tangki terbakar terjadi hujan lebat dan petir.

Kami sejak awal telah menduga memang ada tumpahan atau rembesan minyak dari sistem pipa kilang Balongan ke tangki pengumpul produk BBM, sehingga sambaran petir itu mengenai minyak yang tercecerlah yang menyebabkan cluster berisi 4 tangki terbakar semuanya.

Meskipun demikian, kita sebaiknya bersabar menunggu hasil forensik dari tim Labfor Mabes Polri.

Potensi Kerugian Pertamina

Berdasarkan diameter tangki 55.5 meter dan tinggi 15.5 meter, dengan kapasitas menampung BBM sebanyak 37 ribu m3.

Jika melihat besaran dan lamanya kebakaran, perkiraan BBM disetiap tangki mencapai setidaknya 80% dari kapasitas maksimal , maka bila tangki penuh 1 tangki adalah 32.000 KL atau setara 200.000 barel setiap tangki.

Untuk sejumlah 4 tangki berisi BBM jenis naphta, gasoline dan Pertamax Ron 92 sejumlah 800.000 barel yang musnah terbakar.

Jika asumsi harga perbarel USD 70, maka potensi kerugian Pertamina menjadi 80.000 barel X USD 70 = USD 56 juta.

Sementara untuk membangun 4 tangki jenis flooting roof dengan fasilitas assesoris pompa dan perlengkapan safety seperti kilang TPPI, dibutuhkan sekitar USD 5 juta per tangki, sehingga untuk membangun tangki BBM seperti semula dibutuhkan dana sekitar USD 20 juta.

Selain itu, Pertamina harus membayar ganti rugi dan pengobatan korban akibat kebakaran serta ditambah biaya operasi pemulihan sekitar USD 2 juta.

Sehingga perkiraan total potensi kerugian yang akan dialami Pertamina sekitar USD 78 juta atau setara Rp 1.12 triliun, yaitu pejumlahan minyak yg terbakar USD 56 juta dan biaya bangun tangki baru USD 20 juta serta biaya ganti rugi, pengobatan serta pemulihan lingkungan sekitar USD 2 juta.

Direktur Eksekutif CERI

Yusri Usman.