by Tarmidzi Yusuf
Pegiat Dakwah dan Sosial

Dahnil Anzar Simanjuntak jubir Menhan Prabowo Subianto sedang ngigau di siang bolong. Melakukan serangan terhadap IB HRS.

Mungkin Dahnil sedang menanam simpati dari orang yang selama ini dikritisinya.

Mungkin pula Dahnil sedang bersandiwara. ‘Bermuka dua’. Mencoba merebut simpati dan dukungan massa yang selama ini bertentangan dengan pilihan politik yang diyakininya. Konsekuensinya, Dahnil dikecam pendukung Prabowo saat Pilpres 2019.

Dahnil seperti sedang mempertontonkan ‘perlawanan’ terbuka terhadap HRS. Ikut-ikutan ‘bermain’ isu HRS. Bagai lupa kacang akan kulitnya. Bawa-bawa Muhammadiyah lagi.

Boleh jadi Dahnil masuk perangkap ‘mimpi’ ditengah penderitaan orang lain. Dengan iming-iming harta dan jabatan. Menyampaikan pesan sponsor. Ikut ‘menghabisi’ HRS. Hanya dengan posisi jubir menteri. Apalagi kalau jadi menteri. Entah apa yang akan Dahnil perbuat terhadap HRS.

Betulkah Dahnil yang sekarang telah ‘tergoda’ oleh manis dan indahnya kekuasaan? Kekuasaan yang menipu diri sendiri dan orang lain.

Sebab, Dahnil yang sekarang bukanlah Dahnil yang dulu, Dahnil ketika Pilpres 2019. Dahnil yang sekarang adalah bagian dari kekuasaan yang dulu ia kritisi.

Dahnil tak ubahnya seperti si Ngibulin. Bedanya, satu bersorban. Tampak sangat islami. Cuma sayangnya, tutur katanya selalu menyakiti ulama dan ummat Islam.

Separah itukah Dahnil yang sekarang? Kita coba berprasangka baik. Apa yang disampaikan Dahnil tentang HRS bukan siapa-siapa, hanya untuk memenuhi pesan sponsor. Jauh dari sikap Dahnil yang sesungguhnya. Dahnil sedang ‘berperan’ ganda?

Hanya saja efeknya sangat fatal bagi Prabowo Subianto. Apalagi kalau bukan memutus mata rantai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Capres yang seharusnya menang. Tapi rela jadi anak buah rivalnya.

Pendukung Prabowo Subianto sudah kecewa, tambah kecewa dengan statement Dahnil. Akibatnya, pendukung Prabowo Subianto akan beralih dukungan pada Pilpres 2024. Bye-bye Prabowo.

Tanpa statemen Dahnil pun. Pendukung Prabowo sudah mengucapkan salam perpisahan saat Prabowo bergabung jadi menteri rivalnya di Pilpres 2019.

Atau mungkin Dahnil sudah berganti sorban seperti si ngibulin? Menjadi ‘musuh’ bersama ummat Islam? Hanya Dahnil yang bisa menjawabnya. Kita hanya menunggu episode selanjutnya, ada apa dengan Dahnil.

Semoga Dahnil hanya bersandiwara. Karena posisi bosnya sangat lemah. Tidak bisa berbuat apa-apa. Sekadar bersimpati pada HRS pun sudah tidak mampu lagi.

Bandung, 6 Ramadhan 1442/18 April 2021