JAKARTSATU.COM – Pada Hari Kartini 2021 ini ada yang lain dan menjadi momen istimewa bagi kaum perempuan di tanah air pun demikian bagiu dunia perguruan tinggi. Adalah Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Prof Dr Een Herdiani S.Sen yang menegmabil momen besar ini dan menginisiasi untuk menggandeng sebelas perguruan tinggi terkait penandatanganan nota kesepahamanan dengan rektor perempuan Indonesia.
Kesebelas perguruan tinggi itu yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Nasional, Universitas Singaperbangsa Karawang, UPN Veteran Jakarta, Institut Kesenian Jakarta, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Udayana, dan Universita Hassanudin.
“Saat ini jumlah perempuan yang jadi rektor belum banyak. Dari lebih dari 4.500 perguruan tinggi di Tanah Air, rektor perempuan baru sekitar puluhan,” ungkap Prof Een dalam telekonferensi, Rabu 21 April bertepatan hari Kartini.
Dia menambahkan baru 11 rektor perempuan yang memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan sekitar 12 rektor perempuan yang memimpin Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Para rektor peremopuan itu layak disebut Kartini-Kartini Perkasa saat ini dimana mereka duduk dalam pucuk pimpinan perguruan tinggi tanah air.
Ditambahkan Prof Een bahwa kepemimpinan perempuan di perguruan tinggi membawa warna yang berbeda bagi kehidupan kampus. “Kepemimpinan perempuan, menurut pandangan orang lain lebih lembut dibandingkan laki-laki,” ungkapnya.
Penyelenggaraan Seremoni Penandatanganan MoU ini dilaksanakan secara luring dan daring. Untuk Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dilakukan penandatanganan secara luring sedangkan sepuluh (10) Perguruan Tinggi lainnya dilaksanaan secara daring.
Ruang lingkup Kesepahaman Bersama ini meliputi kegiatan yang menyangkut: Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Peningkatan Sumber Daya Manusia, Tata Kelola, Pengembangan di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender serta kegiatan lain yang disepakati bersama.
“ISBI Bandung telah melakukan banyak penelitian yang bertemakan Perempuan serta melakukan berbagai kegiatan untuk peningkatan pemberdayaan perempuan. ISBI Bandung juga memberikan kesempatan yang sama bagi setiap civitas akademika ISBI Bandung untuk dapat maju dan mengembangkan diri di keilmuannya masing-masing,” tambah Prof Een.
Masih kata Prof Een bahwa ISBI Bandung melangkah ke arah yang lebih luas, dengan melakukan kolaborasi bersama perguruan tinggi-perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan melakukan Penandatanganan MoU Rektor-Rektor Perempuan Indonesia pada hari Kartini ini.
Dalam kesempatan kali ini juga 5 Rektor Perguruan Tinggi (ISBI Bandung, UPN Veteran Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IKJ dan UNSHIKA) akan membacakan surat-surat Kartini yang merupakan buah pemikiran emansipasi wanita di Indonesia yang dikirimkan Kartini kepada kepada teman- temannya di Belanda.
Rektor ISBI Bandung yang dikenal sebagai penari juga mengatakan bahwa “Bidang Seni Budaya adalah bidang yang universal, ilmu apapun sangat berkaitan dengan bidang kami sehingga saya menganggp penting untuk melakukan program ini. Karena kami perlu mengembangkan ilmu seni dengan berbagai disiplin ilmu yang lain yang belum tersentuh oleh kami,”ungkapnya. (aend/JAKSAT)