by Tarmidzi Yusuf
Pegiat Dakwah dan Sosial
Penangkapan semua pentolan inti FPI mulai dari IB HRS hingga terakhir Munarman, kentara sekali skenario cukong dan partai kiri radikal.
IB HRS, Ahmad Shabri Lubis, Haris Ubaidillah, Habib Ali Alwi Alatas, Habib Idrus Alhabsy, Panglima LPI Maman Suryadi, termasuk menantu HRS, Habib Hanif Alathos. Terakhir kemarin (27/4), giliran Munarman ditangkap. Penangkapan Munarman diduga melanggar HAM.
Ummat Islam marah? Marah sekali. Melawan? Lagi berhitung cara melawan dan menunggu momentum yang tepat, tanpa menimbulkan korban jiwa dan tanpa melanggar konstitusi. Bisa? Pasti bisa. Allah Ta’ala yang memiliki kekuasaan dan jagad raya beserta isinya. Allah Ta’ala punya skenario terbaik.
Kenapa berhitung dan menunggu momentum? Tidak terjebak permainan dan skenario mereka. Mereka maunya Indonesia pecah berkeping-keping. Papua contohnya. Ada skenario ‘memerdekakan’ Papua. Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua dipersenjatai dan dikirim tentara berkedok TKA. Selain, pembiaran atas kebrutalan dan kekejaman KST Papua. Saatnya TNI turun tangan.
IB HRS dkk dijerat dengan pasal dan dakwaan berlapis. Dianggap melanggar protokol kesehatan karena kerumunan Petamburan, Megamendung dan RS Ummi. Lebih seram lagi Munarman, dituduh terlibat teroris dan kasus bai’at ISIS beberapa tahun yang lalu. Padahal, FPI sendiri anti ISIS. Aneh dan mengada-ada melihat kapan bai’at itu terjadi.
Yang membuat kita geram dan marah, siapa dibelakang semua ini? Cukong dan partai kiri radikal. Kenapa cukong dan partai kiri radikal terlibat? Mereka marah kepada HRS. Dendam politik. Jagonya kalah di Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Bahkan sempat masuk ‘penjara’. Penjaranya tanda kutip.
Selain itu, ini yang paling krusial. IB HRS dianggap tokoh paling berpengaruh yang akan merusak dan menggagalkan skenario mereka di tahun 2024. Pengalaman Aksi 411 dan 212 membuat mereka mengidap penyakit jiwa, paranoid bila mendengar nama IB HRS.
Mengapa Munarman dituduh teroris? Sederhana cara berfikirnya. Dengan terorisasi FPI, kasus pembantaian dan pembunuhan enam laskar FPI, yang diduga dilakukan oleh seorang jenderal dan kelompok kiri radikal dianggap sah.
Indikatornya simple. Partai kiri radikal dan etnis minoritas radikal beserta jaringannya, termasuk buzzeRp yang paling awal merespon positif atas penangkapan IB HRS, Shabri Lubis dkk hingga Munarman. Karangan bunga memenuhi markas tentara dan polisi.
Silahkan telusuri jejak digital dan pemberitaan media tentang respon mereka. Muak dan jijik melihat ‘permainan’ kaum kiri radikal yang sedang ‘bulan madu’ dengan kekuasaan.
Bandung, 19 Ramadhan 1442/1 Mei 2021