PADA Hari ini 12 Juli 2021 adalah hari Koperasi Indoensia. Saya belajar banyak atas sejarah fondasi koperasi ini pada tokoh Mohammad Hatta. Dan hari ini tanggal 12 Juli 2020 menjadi hari koperasi. Dalam Amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 menyatakan secara tegas bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Dengan judul yang sama saya tuliskan ulang tulisan ini yang saya tulis pada 2003 Indonesia Pusaka: Jaya Suprana dan Bung Hatta
Ini kisahnya tentang tulisan itu. Jaya Suprana, adalah orang yang sangat percaya pada suatu proses. Sehingga apapun yang ia lakukan dengan sadar berjalan dengan kekuatan porses yang selalu berkeseimbangan.
Ada catatan penting ketika proses yang berkaitan dengan Jaya Suprana di saat akan menggarap video klip Indonesia Pusaka. Prosesnya sangat menarik, asik dan juga mengesankan. Tulisan saya hanya mencoba mendekatkan benang merah ini melihat proses pembuatan video klip yang menampilkan tokoh-tokoh, mulai dari Presiden, Wakil Presiden, beberapa menteri di kabinet, ada juga selebritis serta masyarakat independen yang dalam Indonesia Pusaka garapan Jaya Suprana itu. “Indonesia Pusaka” pernah ditampilkan di dua stasiun televisi dan pada kenduri Satu Abad Bung Hatta 12 Agustus 2002 di Gedung Arsip Nasional Jakarta, dan beberapa negera yang mana saat belum pandemi Jaya Suprana rajin konser denan Pianonya data bersama kelompok Punakawan, juga bahkan pernah mentas di penjara Cipinang Jakarta dan saya langsung kelola sendiri event itu.
Sebelum saya kenal dengan Jaya Suprana, saya hanya tahu ia sebagai tokoh penting dengan ide-ide tajam dan cerdas dalam tiap langkahnya. Reputasi dan publisitas tentang dia sangat luar biasa. Tetapi setelah saya mengenalnya, Jaya Suprana ternyata lebih dari itu—selain sebagai juragan jamu, pakar talk show, tokoh kelirumologi, pendiri Museum Record Indonesia (MURI) dan segudang kebisa yang tak diragukan lagi, ia juga seorang pianis handal—kekuatan yang sangat jarang orang Indonesia miliki. Ia Doktor Musik lulusan Jerman, Ia selalu melakukan hal inovatif, dan mengejutkan. Ia sangat gila kerja. Pernah suatu subuh pukul 04.00 WIB saya dapat telepon darinya, dan ia kirim hanya (Faksimile atau biasa dikenal dengan faks/fax saat itu rumah saya dipasang Fax. Kini semua lewat jalur email atau WA) untuk pekerjaan proses konser yang kana konser di Istana Wapres waktu itu. Itulah yang membuat saya semakin yakin bahwa ia adalah orang yang memiliki proyeksi ke depan tentang dunianya yang selalu baru dan baru.
Bung Hatta
Tentang Bung Hatta dan Video Klip Indonesia Pusaka saya hanya mellihat sebagai suatu paduan kuat sebagai benang merah dari apa yang sebenarnya dijadikan satu sajian khusus dalam Satu Abad Bung Hatta saat itu 2001. Bagi saya Bung Hatta adalah teladan, Bung Hatta adalah santun, Bung Hatta adalah jujur, Bung Hatta adalah hemat, Bung Hatta adalah disiplin, dan Bung Hatta adalah proklamator negeri ini yang telah menjadi ikon besar yang selalu berdampingan bersama Bung Karno. Pandangan saya tentang Bung Hatta tak ada lain hanya hormat dan takjim padanya.
Begitupun saya ketika melihat pada orang serba bisa –Jaya Suprana- yang memang bisa melakukan segalanya dalam jarak waktu dan respon yang cepat. Ia menghargai proses bahkan proses itu terus dikembangkan, semakin hari semakin menjadi kekuatan estetis yang berarti.
Konser tunggal Jaya Suprana yang saat itu disaksikan banyak tokoh adalah sebuah hutang atas ide saya untuk menampilkan solo piano Jaya Suprana dalam mengenang Bung Hatta. Saat pertama ide ini dilemparkan, ia langsung menyatakan siap. Dari situ perjalanan bergulir, saya juga diminta mencari lagu kesukaan Bung Hatta, dan saya tanya pada anak tertua Bung Hatta, Meutia Hatta, yang saat itu bertemu di Kantor Menteri Kehakiman dan HAM saat menghadiri seminar, kalau tidak salah temanya “Pemikiran Hatta dalam Dunia Hukum”. Saya kabarkan bahwa Jaya Suprana akan menggelar konser Piano Tunggal yang diperembahkan untuk 100 tahun Bung Hatta, dan Jaya Suprana minta lagu apa yang disukai Bung Hatta. Saat itu Mbak Meutia mengatakan dua lagu yaitu lagu Barat dan Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki, ujar beliau kepada saya.
Beberapa hari kemudian, pada malam pembukaan pameran lukisan Heri Dono di Galeri Nadi Kedoya Jakarta Barat, saya bertemu lagi dengan Jaya Suprana. Saya katakan lagu kesukaan Bung Hatta adalah Indonesia Pusaka. Jaya Suprana sangat surprise mendengar semua itu. Dan ia bilang. “Pantas saya dalam minggu ini sering sekali memainkan piano Indonesia Pusaka” ujarnya. Cocoklah sudah. Dan sejak itu Jaya Suprana pun menjalani proses pembuatan video klip Indonesia Pusaka yang menampilkan para tokoh-tokoh itu.
Begitupun juga akhirnya proses Resital piano pun terselenggara. Bagi saya recital piano Satu Nusa Satu Bangsa didedikasikan untuk mengenang Bung Hatta merupakan kado istimewa bagi Jaya Suprana yang akan berulang tahun 27 Januari. Lalu kita menyaksikan kepiawaian jari jemari Jaya Suprana yang menari di atas tuts-tuts piano penuhpesona akan menyentuh para tamu istimewa yang menyaksikan recital itu. Inilah proses kesinambungan dari berjalanya waktu semoga saja ini menjadi satu kekuatan baru dan menjawab obsesi keinginan saya. Jaya Suprana bermain solo piano dan disajikan untuk mengenang Bung Hatta. Selamat Hari Koperasi 12 Juli 2021.
*)Aendra Medita, manusia biasa
(tulisan ini telah diperbaharui dari tulisan asli 23 Januari 2003, untuk HARI KOPERASI 12 JULI 2021)