Gedung DPRD Kab. Mesuji Lampung/ist

JAKARTASATU.COM – Tampak dari luar Gedung DPRD Kabupaten Mesuji berdiri megah diatas lahan yang cukup luas. Beraneka tanaman yang tumbuh di halaman muka terkesan merupakan simbol lahir dan tumbuh kembang demokrasi di kabupaten berjuluk ” Sai Bumi Serasan Segawe ” ini.

Melangkah menuju anak tangga gedung bagian muka dan tepat di pintu utama lantai II, sebuah pemandangan yang semestinya tidak tampak malah membuat sakit mata dan menuai rasa penasaran.

Adalah plafon yang terlihat sudah lama rusak dan terkesan dibiarkan begitu saja.

Pemandangan lain yang tidak kalah memprihatinkan sepinya ruangan rumah aspirasi rakyat tersebut. Padahal hari dan waktu merupakan hari awal kerja, yaitu hari Senin, 12 Juli 2021 lalu.

“Kita prihatin dan menyayangkan. Itu rumah rakyat yang wajib dipelihara. Barangkali ini menjadi evaluasi juga bagi pemerintah kabupaten Mesuji. Untuk apa dibuat gedung megah namun tidak sanggup untuk dirawat,” ucap Tim Media Centre DPP PPMI, Indra.

Menurut dia, gedung sebesar itu, pasti ada dana rutin pemeliharaan. Pertanyaannya, benar direalisasikan atau tidak.” Media perlu menelusurinya. Jika nantinya ada indikasi kuat dugaan penyimpangan, jangan takut untuk mempublikasikannya,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi Sekretaris Dewan DPRD Mesuji, Ismail Tajudin mengatakan untuk anggaran perehaban sudah Ketua DPRD ajukan melalui Dinas Perkim untuk perehabannya di tahun 2022.

Tajudin malah mengalihkan pembicaraan kalo siapa yang punya dana, nggak apa-apa dikerjakan dahulu, “Soal dana sudah kita anggarkan di tahun 2022 melalui Dinas Perkim Mesuji,” ungkapnya.

Disinggung anggaran perawatan gedung, Ismail Tajudin mengarahkan Ke Kabag Umum temui Rustam, “Coba tanyakan langsung kerustam Kabag Umum,”jelasnya.

Tak terawat langit-langit Gedung DPRD Kab. Mesuji Lampung bolong-bolong/ist

Merespon dan empati terhadap rumah aspirasi rakyat Mesuji yang terkesan tidak terawat, Presiden Dewan Pengurus Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (DPP PPMI) Wahidin melalui sambungan seluler menyampaikan rasa prihatinnya.

“Terkait gedung DPRD yang tidak terawat ini, itu patut diduga kuat ada yang tidak beres baik masalah anggaran pun pengerjaan. Yang kedua, nampak jelas anggota DPRD tidak tau diri bahkan abai dengan kantornya yang begitu megah yang seharusnya dia bangga ada disana sebagai wakil rakyat Mesuji seharusnya tidak boleh melihat gedung yang berantakan tidak terurus seperti itu. Anggota DPRD Mesuji tidak tau diri, dan doyan buang – buang anggaran,” ucap Presiden PPMI yang baru saja kemarin menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Presiden bersama Mahasiswa dan Aliansi Buruh se-Indonesia.

Wahidin menyarankan lebih bagus dana – dana untuk membangun gedung mewah berikut biaya perawatannya diberikan buat rakyat Mesuji. “Berikan buat bantu rakyat yang miskin saja itu jauh lebih bagus. Daripada dianggarkan namun tidak sesuai pembangunan dan tidak mampu merawat,”kata dia.

“Nyaris tidak terurus, lebih baik mundur saja semua…!!!. Ngurus gedungnya aja nggak bisa apalagi ngurus rakyat..!!! Udah.. suruh bubarin aja tuh anggota DPRD itu…!!!,”seru Wahidin.

Saat ditemui diruang kerjanya, Kabag Umum DPRD Drs. Rustam Hadi tidak ada ditempat, di hubungi melalui telpon selulernya pada pukul 15.01 WIB tidak menjawab. Hingga berita ini dipublikasikan Rustam tidak dapat dihubungi. (RED/PRB-JAKSAT).