Oleh: K.H. Athian Ali M. Da’i, Lc., M.A.
Manusia diberikan kemerdekaan sepenuhnya oleh Al Khalik pemilik seluruh alam semesta ini untuk memilih satu dari dua pilihan : beriman atau kafir (Q.S. Al kahfi 29)
Bagi yang memilih kafir, maka ia merdeka sepenuhnya untuk berbuat apa saja dalam hidup ini. Tidak ada aturan hidup yang Alloh SWT tetapkan untuk mereka, kecuali sebatas peringatan dan ancaman azab di dunia dan azab yang teramat dahsyat di akhirat nanti, (Q.S. As Sajadah)
Bagi yang memilih beriman, maka ia tidak merdeka lagi untuk menjalani kehidupan sekehendaknya, tetapi ia harus aslama – Islam – muslim “sepenuhnya menyerahkan diri” untuk diatur hidupnya sesuai dengan kehendak Alloh SWT yang diimaninya.
Dalam kaitan kehidupan berbangsa dan bernegara, kepada mereka yang beriman dan bertakwa, Alloh SWT menjanjikan : “Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahruahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” (Q.S. Al A’raaf : 96)
Sebaliknya, jika sebuah negeri penduduknya terdiri dari orang-orang yang tidak beriman dan bertakwa, maka pelan tapi pasti Alloh SWT akan menghancur-leburkan negeri itu, seperti hancur-lebur dan musnahnya kejayaan dan kemakmuran negeri Saba’, saat kaumnya berpaling dan meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT. Dimana Alloh SWT menurunkan azab-Nya dan menghapus berbagai kenikmatan yang sebelumnya mereka terima hingga memporak-porandakan negeri tersebut. (QS: Sabaa : 16)
Karenanya di negeri yang penduduknya mayoritas beriman dan sepakat untuk menetapkan Ketuhanan Yang Maha Esa sila pertama Pancasila sebagai dasar negara, seharusnya dibuktikan dengan semakin terus diupayakan untuk mengisi kemerdekaan yang telah berhasil diraih 76 tahun yang lalu, dengan mewarnai seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan nilai dan norma Ilahi.
Semoga esok, lusa dan pada masa mendatang, kita bisa menjemput Indonesia yang lebih baik lagi.
Indonesia yang Baldatun thoyyibah wa rabbun ghofuur (Q.S. Sabaa 15)
Negeri yang menjadi dambaan semua manusia. Negeri yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.Negeri yang subur makmur dan penduduknya senantiasa bersyukur.
Negeri yang penduduknya seimbang antara kebaikan rohani dan jasmani.
Negeri yang terbebas dari kelaparan dan kemiskinan, aman dari rasa takut dari berbagai ancaman (Q.S. Quraysy : 4)
Negeri yang maju dalam ilmu agama maupun ilmu duniawinya.
Negeri dengan penguasa yang soleh, bijaksana dan adil sehingga senantiasa terjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dan rakyatnya.
Semoga.
* Ketum Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI)/Ketum Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS)