Pertemuan Ciganjur dihadiri empat tokoh, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Amien Rais. Menghasilkan beberapa keputusan penting diantaranya : Konsisten pada kesatuan dan persatuan bangsa./ist

OLEH Hendrajit, Wartawan Senior

PERTEMUAN  7 pimpinan parpol cuma gerak bidak-bidak catur. Yang ada di benak para pemain caturnya tetap tersembunyi dengan rapih dan apik. Siapakah para pemain yang menggerakkan bidak catur di pertemuan antara Presiden Jokowi dan para pimpinan 7 parpol?

Kita harus buka kembali tumpukan berita berita lama, pertemuan bersejarah di rumah Gus Dur yang kelak kita kenal sebagai pertemuan Ciganjur sebelum berlangsungnya Sidang Istimewa MPR 1998.

Sosok-sosok yang tergabung dalam Kelompok Ciganjur itu adalah Gus Dur, Megawati, Amien Rais dan Sri Sultan HB X.

Apa yang dibahas dalam pertemuan itu? Ada sih tapi nggak penting-penting amat walaupun ada. Itupun pernyataan bersama keempat tokoh nasional itu yang merumuskan adalah para mahasiswa. Misalnya tentang penghapusan Dwifungsi ABRI.

Tapi buat keempat tokoh nasional itu, mereka punya pesan khusus tersendiri yang justru tidak tertulis. Dan bersifat jangka panjang Apa itu pesanya? Mereka merupakan kesatuan meski tidak mesti bersatu. Mereka tetap satu barisan meski satu saat harus berpisah dalam menyusun formasi.

Kalau mencermati anatomi kelompok Ciganjur, keempat tokoh nasional itu sama sama punya organisasi, sana punya jaringan terorganisir, dan sama sama punya barisan.

Seperti apa jaringan dan barisan masing2 empat tokoh Ciganjur itu? Tunggu episode kedua dari tulisan saya berikutnya. []