Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si, melakukan peletakan Batu pertama proyek Pembangunan Tangki Timbun dan Terminal BBM di Cirebon dan Subang (Jawa Barat) serta Samboja Kukar Kaltim, dimana acara ini diselenggarakan./IST

JAKARTASATU.COM – Dalam rangka memperkuat Ketahanan Energi Nasional, PT. PETRO TNC INDOTANK yang merupakan konsorsium investor asing (Samos CCP Ltd Inggris & MKM Wira Malaysia) dan perusahaan swasta nasional (PT. Petro TNC International dan PT. Alicorle Teknologi Internusa) serta BUMD Kukar PT. Mahakam Gerbang Raja Migas, akhirnya berhasil melaksanakan acara Peletakan Batu Pertama dan Pembukaan Tirai Papan Proyek sebagai tanda dimulainya Proyek Pembangunan Tangki Timbun dan Terminal BBM di Cirebon dan Subang (Jawa Barat) serta Samboja Kukar Kaltim, dimana acara ini diselenggarakan.

Peletakan Batu pertama dan pembukaan papan proyek dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si, disaksikan oleh Pangdam Mulawarman, Kapolda Kaltim, serta undangan VVIP Lainnya dan turut hadir sejumlah petinggi perusahaan dari PT. Petro TNC Indotank sebaagai pelaksana yang membangun tangki timbun dan termina BBM tersebut.

Groundbreaking dilakanakan pada Rabu (22/9/2021) di kawasan pertambakan ikan di pesisir laut kelurahan Muara Sembilang.

Dalam sambutannya, Isran Noor mengatakan, dirinya mengapresiasi dan mendukung penuh rencana pembangunan tangki timbun dan terminal BBM yang dilakukan PT. Petro TNC Indotank bersama mitranya.
Gubernur juga menambahkan bahwa dirinya membuka luas investasi yang masuk ke Kaltim agar pertumbuhan perekonomian dapat meningkat dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Siapa saja yang mau berinvestasi di Kaltim, saya pasti sambut dengan hati gembira,” jelasnya.

Isran juga menegaskan, jika ada investasi pasti ada manfaatnya bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat dan pertumbuhan tersebut, bisa dibentuk dengan salah satu caranya yakni investasi, kemudian konsumsi dan nilai ekspor.

“Jadi, kalau investasi ini maju dan berkembang, pasti ada manfaatnya bagi masyarakat,” ungkap Gubernur yang juga pernah menjadi Bupati Kutai Timur ini.

Gubernur Kaltim ini juga menegaskan menyambut, melayani bahkan akan membantu berjalannya investasi di Kalimanta Timur.

“Kalau kita tidak banyak memberikan kesempatan pada investasi, kita akan rugi,” katanya.

Proyek PT. Petro TNC Indotank bersama mitranya di beberapa lokasi di Indonesia ini bernilai investasi Rp. 1,8 Trilyun, ini akan dimulai pembangunannya secara serentak dengan kontraktor pembangunan berasal dari perusahaan konstruksi nasional, Korea serta Tiongkok. Selama pembangunan proyek, investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi baik lokal maupun nasional, sehingga akan mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional selama masa pandemi.

Acara ini awalnya direncanakan pada bulan Februari 2021 namun beberapa kali tertunda dikarenakan adanya Pandemi Covid19. Pihak investor asing dari Inggris dan Malaysia tidak dapat ke Indonesia karena adanya travel ban (dilarang bepergian) baik adanya lockdown di negara mereka atau PPKM di Indonesia.

“Selama pembangunan proyek, investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi baik lokal maupun nasional, sehingga akan mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional selama masa pandemi,” terangnya.

Dirinya berharap, proyek-proyek ini dapat diselesaikan dalam jangka waktu 18 bulan.
Ketika proyek selesai, maka ketahanan energi nasional akan meningkat dalam bentuk peningkatan stok penyimpanan BBM nasional dengan bertambahnya kapasitas sebesar 150.000 KL.

“BBM yang akan disimpan berupa Solar Industri yang diperlukan untuk mendukung keperluan energi di sektor industri,”ujarnya.

Sementara itu penentuan lokasi di Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Kaltim akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat Kaltim.

Selain adanya peningkatan ekonomi lokal selama pembangunan proyek, juga akan memberikan gambaran positif iklim investasi di Kaltim, ditengah- tengah terpuruknya kondisi ekonomi akibat pandemi covid19. Selain itu akan memperkuat ketahanan energi Kaltim dengan adanya tambahan kapasitas penyimpanan solar industri sebesar 50.000 KL, untuk kebutuhan energi di industri pertambangan, pertanian, kelistrikan dan industri lainnya. Sedangkan penentuan lokasi di Subang dan Cirebon Jawa Barat semata-mata dikarenakan pertimbangan bisnis karena kebutuhan solar industri terbesar Indonesia adalah di pulau jawa, khususnya jawa bagian barat. Sukses untuk PT. Petro TNC Indotank dan kini akan terwujud proyek besar bagi kemajuan dukungan terhadap Ketahanan Energi Nasional di Lumbung Energi Kaltim. (ATA/JAKSAT)