JAKARTASATU.COM – Kejadian langka dalam RAT Koperasi, maka menarik untuk ditelusuri terkait Undangan Pembukaan RAT INKOPONTREN tahun 2021, karena dijadwalkan hadir 3 Menteri/ Wakil Menteri walaupun via Online, Menteri Koperasi dan UKM RI. Menarik ditelisik karena berdasarkan Data dari Desk Ekonomi Koperasi Redaksi, sejak tahun 2016 hingga 2021 Inkopontren selalu selenggarakan RAT padahal sebelumnya hampir dibubarkan Pemerintah sebab tidak mampu melaksanakan RAT selama 7 tahun.
Sebelum RAT dilangsungkan Senin 4 Oktober, sempat ngopi sambil berbincang dengan Mohamad Sukri sang Ketua Umum Inkopontren dibilangan Jakarta Selatan, saat ditanyakan awal berkecimpung menangani Inkopontren, “sejak tahun 2014 hingga 2015 saya didatangi dan dibujuk oleh beberapa orang untuk membantu Inkopontren menghidupkan kembali perusahaannya karena sudah tidak lagi melakukan RAT, puncaknya menerima info akhir tahun 2015 dan kwartal pertama 2016, bahwa Inkopontren masuk dalam list koperasi yang mau dibubarkan kala itu, tidak lama kemudian datang lagi ke kantor rombongan yang bawa misi menyelamatkan Inkopontren kali ini ditemani beberapa kiayi, pada saat ditanyakan kenapa harus saya ? jawabnya karena, pertama menyerahkan tugas sesuatu itu harus berdasarkan keahliannya (pendidikan Moh Sukri S1, S2, S3 adalah Koperasi dan berhasil membangun dan mengembangkan koperasi primer hingga Induk Koperasi, Red), kedua Inkopontren berbasis Pondok Pesantren yang memiliki spektrum yang luas terhadap pengembangan ekonomi Ummat, singkat cerita setelah Istikharah, menyatakan Insha Allah kalau diminta dan aklamasi oleh seluruh anggota Inkopontren, akhirnya pada 2016 diselengarakanlah RAT INKOPONTREN di salah satu hotel Jakarta Selatan, atas restu KH Noor Iskandar SQ yang hadir langsung, seluruh peserta musyawarah mufakat aklamasi meminta kesediaan saya menjadi Ketua Umum Inkopontren”
Setelah Anda diminta menjadi Ketum, apa yang anda lakukan, “Merekrut orang orang professional dari berbagai bidang namun pernah “bersentuhan” dengan Pondok Pesantren, saya tawarkan mau gak meluangkan waktu bergaji pahala bekal untuk kesurga? Ada yang tersenyum menolak, namun ada juga yang menerima, setelah Organisasi selanjutnya konsolidasi Administrasi, Ya Allah….tidak ada kantor, tidak ada berkas Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahannya, bahkan foto copy perijinanpun tidak ada, maka dimulai kami menelusurinya, jujur hampir putus asa, namun berkat dorongan semangat tim pengurus dan pihak pemerintah dalam hal ini Deputi Kelembagaan (kala itu, Red), akhirnya membongkar arsip arsip yang dimiliki Pemerintah disalah satu gudangnya, alhamdulillah sebagian besar ketemu dalam kondisi lengket kertasnya, pencarian berkas dokumen itu memakan waktu hamper 3 tahun, selanjutnya pada tahun ke 4 kami mencoba mengurus segala perijinan INKOPONTREN agar bisa melakukan bisnisnya, Ijin Usaha (SIUP), NIB (Nomor Induk Berusaha), Ijin Lokasi, dan berbagai Ijin lainnya hingga penerbitan NPWP.
Padahal kala itu sebagian waktunya sudah memasuki awal pandemi Covid19, namun kami tidak menyerah walaupun inkopontren didera duka karena harus kehilangan atas wafatnya beberapa sahabat pengurus Inkopontren, saya selalu memberi semangat pada tim pengurus, akhirnya pondasi bisnispun dimulai, diantaranya kontak dagang dengan beberapa perusahaan di luar negeri seperti Botswana Afrika selatan dan India terkait rencana Impor Daging Halal, melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Prum Bulog, TransMart Coorp dan beberapa Perusahaan besar lainnya, terakhir pada tahun 2021 Inkopontren telah menjajagi kerjasama dengan Pertamina terkait Pendirian Petrashop, keagenan gas tabung beserta pangkalan pangkalannya yang tentunya melibatkan Puskopontren dan Kopontren”
Hal tersebut tentunya memerlukan biaya darimana itu? “Dari Allah SubhanaWaTaala, hahaha, kami terkadang patungan kalau tidak ada ya resiko Ketua Umum, tapi kami Ikhlas koq demi kehidupan Ekonomi Pondok Pesantren, Inshaa Allah akan menjadi lading Amal”
Apabenar anda kapok menjadi Ketum? “Pada awal Mei lalu, saya sempat berfikir karena amanat misi penyelamatan Inkopontren telah selesai, saya menawarkan pada para Pengurus yang lebih muda untuk menggatikan, maka pada rekan yang berambisi diberi kesempatan menjadi ketua panitia RAT, namun sebulan, dua bulan, tiga bulan tidak juga dilaksanakan bahkan penyusunan laporan pun tidak juga ada, maka pada pertengahan September 2021, atas desakan rapat pleno Inkopontren, mandat pelaksanaan RAT itu diambil alih Ketua Umum karena kami sudah mendapat teguran lisan perihal RAT dari beberapa Pihak serta khawatir INKOPONTREN akan mengalami kevakuman lagi. Inshaa Allah RAT akan dilaksanakan pada Rabu, 6 Oktober 2021.
RAT dilangsungkan secara hybrid (gabungan Offline dan Online), redaksi sengaja mendatangi lokasi offline di gedung Dekopinwil DKI Jakarta jalan Dharmawangsa Raya, ternyata benar Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang juga selaku Ketua Penasehat INKOPONTREN, Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Pertanian RI, yang Juga Bendahara Umum PB NU, Menteri Koperasi & UKM RI diwakili Deputi Perkoperasian dan Ketua Umum DEKOPIN hadir memberikan sambutan dan pengarahannya.
Berdasarkan Data Zoom jumlah yang hadir keseluruhannya mencapai 87 orang diantaranya 23 Puskopontren dari 24 peserta RAT yang diundang.
Proses RAT berlangsung secara umum berlangsung secara baik walaupun ada dinamika terkait persepsi/ penafsiran serta hambatan teknis zoom meeting, seperti sinyal lemah serta dilema teknis pengaturan mute dan unmute dengan menjaga alur frekwensi serta penguasaan teknologi zoom nya, namun pimpinan sidang memberi kesempatan bicara pada peserta dengan memperhatian perimbangan geografis, yakni jawa luar jawa.
Paska ditetapkannya Pengurus dan Pengawas Demisioner, kembali terjadi dinamika meminta agar dilakukan musyawarah untuk mufakat atau voting, sempat diskor 3 menit akhirnya disepakati jika ada lebih dari 1 kandidat Caketum dari Peserta yang hadir akan dilakukan pemungutan suara, namun apabila cuman 1 maka azas Musyawarah Mufakat akan diputuskan, Pimpinan Sidang Muhammad Azhari dan Hapi Jazuli, mempersilahkan para Peserta RAT dari PUSKOPONTREN untuk mengusulkan nama melalui chat zoom yang transparan karena bisa dibaca oleh semua pihak, selanjutnya pimpinan siding menyampaikan berdasarkan pandangan umum dari 4 Propinsi serta usulan dari chat 8 Propinsi maka disampaikan bahwa ada 1 usulan tapi dluar peserta RAT, mayoritas meminta kembali Dr. Drs. H. Mohamad Sukri, MM kembali menjadi Nahkoda INKOPONTREN untuk 5 tahun mendatang secara aklamasi, tatkala disampaikan ucapan selamat, Sukri menyampaikan “Mohon doanya, ini amanah ummat, semoga saya yang “fakir” ini dapat menjalankannya dengan baik dan benar.”
Untuk membantu Ketua Umum yang menjadi Ketua Formatur, RAT pun menugaskan PUSKOPONTREN Sumatera Selatan (KH Anwar Malik) dan PUSKOPONTREN Jawa Barat menjadi anggota formatur untuk menyusun Kabinet INKOPONTREN periode 2021 – 2026 secepatnya. (KAT/JAKSAT)