JAKARTASATU.COM – Prodi Teknologi Industri Cetak Kemasan (TICK) Politeknik Negeri Jakarta menyambangi masyarakat pelaku UMKM di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Setelah menumpang kapal selama 3 jam dari Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, sebanyak 7 orang yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan narasumber tiba di Pulau Pramuka pada Kamis 7 Oktober 2021 guna memberikan pelatihan langsung kepada masyarakat selama 2 hari.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh Prodi TICK PNJ sejak tahun lalu di Kepulauan Seribu.
Pada tahun ini, kegiatan pengabdian difokuskan kepada pelatihan membuat kemasan produk untuk meningkatkan nilai jual produk UMKM.
Selain memberi pelatihan, Prodi TICK PNJ juga memberikan hibah beberapa mesin dan bahan untuk membuat kemasan.
Dalam sambutannya, DR. Zulkarnain, M.Eng. mewakili Politeknik Negeri Jakarta menyampaikan harapan agar program pengabdian ini bisa terus berjalan, dan meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
“Prodi TICK PNJ selalu berupaya berkontribusi langsung mendukung program pemerintah dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya UMKM. Tahun ini kami berkesempatan mengunjungi Kepulauan Seribu untuk berbagi pengetahuan dan ketrampilan dalam mendukung UMKM dengan memberikan materi secara langsung, praktik dan juga memberikan peralatan yang dibutuhkan. Semoga tahun-tahun berikutnya bisa meningkat lagi, sehingga secara berkelanjutan dapat berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Kepulauan Seribu,” ujar DR. Zulkarnain, M.Eng. dalam rilisnya yang diterima Redaksi.
Selain Saeful Imam yang merupakan Ketua Pelaksana sekaligus instruktur, kegiatan ini juga menghadirkan Sulaeman Saleh, pengurus DPP Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) sebagai narasumber yang berbagi pengalaman beliau dalam mempromosikan banyak UMKM, terutama melalui pemasaran digital.
Nampak peserta yang mayoritas berusia muda antusias mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan hingga berakhir pada hari Jum’at 8 Oktober 2021.
Mewakili peserta pelatihan, Syahri Ramdhani menyampaikan ucapan terima kasih atas pelatihan dan bantuan yang diberikan.
“Saya berterima kasih sekali, Kami mendapat pengetahuan baru bagaimana agar produk Kami semakin menarik dan punya nilai jual. Walau sekarang masih PPKM, tidak ada wisatawan. Namun dengan adanya pelatihan ini Kami bisa bersiap bila nanti wisata kembali dibuka, produk Kami sudah siap dan akan lebih laris tentunya,” ujar warga Pulau Pramuka yang sehari-hari menjual oleh-oleh makanan dan souvenir khas kepulauan seribu tersebut.
Seperti Kita ketahui, pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, termasuk sektor pariwisata yang menjadi andalan masyarakat Kepulauan Seribu. Hingga saat ini masih diberlakukan larangan wisata bagi masyarakat umum ke Kepulauan Seribu. Sehingga perlu dilakukan inovasi agar masyarakat memiliki alternatif penghasilan. Diantaranya dengan pengembangan produk UMKM lokal seperti aneka olahan ikan, rumput laut, dan kerajinan-kerajinan yang dapat dijadikan sumber mata pencaharian masyarakat.(JAKSAT/RE)