JAKARTASATU.COM – SEJUMLAH tokoh Kasepuhan Sunda berkumpul dan bersilaturahmi di Jakarta mendukung Prof Mochtar Kusumaatmadja untuk diberi Gelar Pahlawan Nasional.
Acara yang berlangsung pada Sabtu 23 Oktober 2021 di kawasan Cipete Jakarta Selatan ini dihadiri oleh Kasepuhan Tatar Sunda Komjen Pol (Purn) Drs. Adang Daradjatun, Jendral (Purn) Budiman, Laksamana (Purn) Dr Ade Supandi,SE,M.AP, Dr (Hc) Burhanudin Abdullah, Letjen (Purn) Djadja Suparman, Mayjen (Purn) Iwan Ridwan Sulanjana, Sonny Inayat Khan dan lainnya. Sebenarnya nama tokoh Kasepuhan Tatar Sunda yang berhalangan hadir Komjen (Purn) Nanan Sukarna, Prof Dr Ganjar Kurnia, Dindin S. Maolani,SH, Yudi Latif,PhD.
Dukungan penuh kepada Mantan menteri luar negeri, Mochtar Kusumaatmadja yang sudah berpulang diusia 92 itu sangat penting, sebab Mochtar adalah tokoh Indoensia yang dikenal dunia dikenal sebagai tokoh yang membuat wilayah perairan dan kepulauan Indonesia diakui internasional lewat konvensi hukum laut (UNCLOS) PBB 1982.
“Ia adalah tokoh penting dan merupakan tokoh yang menjadi acuan kedapan perancangan Deklarasi Djuanda pada 1957 diman luas wilayah laut NKRI menjadi lebih lua soal batas teritorial laut Indonesia,” ujar Laksamana (Purn) Dr Ade Supandi,SE,M.AP mantan KASAL RI ini dalam pandangannya.
Semntara itu Mantan KASAD Jendral (Purn) Budiman mengatakan bahwa proses untuk penghargaan Prof Mochtar Kusumaatmadja untuk mendapatkan Anugerah dan Tokoh Pahlwan Nasional harus dibuat masif dari dukungan sejumlah pihak, baik pemda, kampus tempat Prof Mochtar Kusumaatmadja (UNPAD) dan kemenlu juga penting,” jelasnya.
Sebelumnya Tokoh Letjen (Purn) Djadja Suparman juga mengatakan gerakan dukung Prof Mochtar Kusumaatmadja jadi Pahlawan Nasional saya dukung penuh. “Saya sebagai orang Sunda mendukung penuh makanya saya hadir silaturahmi ini dengan para senior saya, Kasepuhan Tatar Sunda,” tegasnya.
Tuan rumah yang memberikan ruang atas silaturahmi Kasepuhan Tatar Sunda Komjen Pol (Purn) Drs. Adang Daradjatun mengatakan saat ada pembicaraan bahwa ada rencana ajuan Prof Mochtar Kusumaatmadja jadi Pahlawan Nasional saya dengan keras mengatakan harus cepat dilakukan. “Dan saya langusng sambut baik rencana ini, sebab Prof Mochtar Kusumaatmadja layak jadi Pahlawan Nasional dan Kasepuhan Tatar Sunda yakin bahwa ini harus segera digerakan,” tegas Adang Daradjatun.
Kita tahu bahwa Prof Mochtar Kusumaatmadja telah mampu menunjukan sika diplomat ulungnya dimana ia telah membuka kekuatan secara luas wilayah teritori Indonesia yang awalnya belum sepenuhnya diakui dunia internasional. Dan saat itu lantas berupaya agar konsep Negara Kepulauan dan batas teritorial Indonesia diakui PBB. Saat Prof Mochtar menjabat sebagai menteri luar negeri era Orde Baru, PBB menerima konsep tersebut dan dituangkan dalam konvensi hukum laut (UNCLOS) pada 1982.
Ini hal paling penting dari sikap dan jasa Prof. Mochtar Kusumaatmadja dan Bangsa Indonesia harus berterima kasih atas jasanya dan Ir. H. Juanda yang berhasil memperjuangkan kedaulatan sumber daya laut NKRI hingga 200 NM, dengan jasa Prof Mochtar Kusumaatmadja itu Indoensia diakuinya Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsep Mochtar dalam Deklarasi Djuanda berisi tentang aturan wilayah lautan Indonesia seluas mungkin dan dapat dipertahankan sesuai dengan hukum internasional. Saat itu PBB mengakui Archipelagic State dalam UNCLOS.
Sejumlah tokoh Bicara
“Pemikirannya (Mochtar) tentang negara kepulauan, tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tapi juga masyarakat internasional,” dikutip dari yang dirilis website Sekretariat Kabinet.
Memang jasa jasa Prof Mochtar Kusumaatmadja ini jelas dan YUSRIL IHZA MAHENDRA bahkan mengatakan, Prof Mochtar harus diangkat menjadi Pahlawan Nasional karena jasa dan pengabdiannya yang luar biasa. “Beliau adalah akademisi, intelektual, teknokrat dan diplomat yang telah menyumbangkan sesuatu yang sangat berarti bagi kemajuan bangsa kita,” jelas Yusril.
Sementara itu Prof Romli Atmasasmita mengatakan dengan jelas, “Tidak perlu diusulkan, tidak perlu diminta, pemerintah harus tahu diri mana yang layak jadi calon (pahlawan nasional). “Gelar pahlawan nasional sudah seharusnya disematkan pada nama Mochar Kusumaatmadja, dengan sumbangsihnya yang begitu besar bagi Indonesia,” tegas Romli.
Rektor Universitas Padjajaran (UNPAD), Prof Rina Indiastuti pun menyambut baik atas rencana ajuan Mochar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional. “Kami sudah membuat berbagai tajuk dan argumentasi yang akan disampaikan pada pemerintah,” ujar Rektor ini
Penguatan juga datang dari Reiza D. Dienaputra, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unpad. “Pengangkatan Prof. Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pengangkatan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan,” jelasnya.
Hal yang sama dan sedang digalang oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahwa dia mengatakan ada satu hal yang harus kita pahami bahwa Kota Bandung ini ada di Jawa Barat, Jawa Barat ada di Pulau Jawa dan Pulau Jawa ada di gugusan pulau nusantara yang tahun 1957 dikonsepkan Wawasan Nusantara oleh Ir.H Djuanda. Alhamdulillah Ir.H Djuanda sudah menjadi nama jalan dan nama bandara di Surabaya, “Mochtar Kusumaatmadja segera diajukan Pahlawan nasional,” katanya.
Sejumlah gerakan mendukung Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, SH,LLM sebagai Pahlawan Nasional bukan hanya dari tokoh-tokoh yang disebut diatas, namun juga dari dilakukan lewat petisi https://chng.it/WCNRkBW5.
Tokoh Muda Sunda yang juga ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri P Kantaprawira mengatakan, kita harus terus dorong Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja sebagai Pahlawan Nasional. “Mugya Tanjeur dan jalan ini harus terwujud,” tandas Andri kepada Redaksi.|RN/JAKSAT