Rocky Gerung / FOTO AME

Selalu saja saja menarik ketika mengikuti kritikan-kritikan tajam Rocky Gerung lewat berbagai hujjah – argumen – yang menunjukkan kualitas keilmuannya yang sangat mumpuni. Digelar dalam bentuk dialog yang menarik dengan kepiawaian seorang Jurnalis senior Hersubeno Arief yang disajikan FNN ROCKY GERUNG OFFICIAL.

Begitu juga dengan sajian plus kritikan sang jurnalis senior tersebut di Hersubeno Point.

Namun, kekaguman saya sempat terhenti sejenak, ketika membaca judul ROCKY GERUNG MUSLIM YANG BELUM BERSAHADAT!

Lebih terkejut lagi setelah mengikuti sajiannya, di mana ternyata judul tersebut diambil dari pernyataan Mantan Rektor UIN Banten Prof.Dr. Fauzul Iman,.M.A.

Pertanyaan yang boleh jadi segera akan muncul di benak ummat adalah, mungkinkah seseorang yang belum bersyahadat diberi predikat muslim?

Ternyata keberanian Sdr. Fauzul Iman memberikan predikat muslim kepada yang belum bersyahadat, beliau sandarkan kepada pernyataan Mohammad Abduh dalam kitab Al Manar : Wajadtu al Muslimiin-a fi as-sark, wa wajadtu al Islam-a fi al gharb – Saya menemukan orang-orang muslim di Timur, sementara saya menemukan Islam di Barat.

Tersirat bahkan sangat tersurat dari pernyataan Mohammad Abduh tersebut, bahwasanya beliau menemukan di Timur banyak orang-orang muslim yang belum sepenuhnya menjalankan ajaran Islam. Sementara di Barat kendati umumnya bukan muslim namun mereka telah melaksanakan sebagian dari ajaran Islam.

Kita tentunya sependapat jika saudara Rocky Gerung telah melaksanakan sebagian dari ajaran Islam, terutama prinsip amar ma’ruf nahi munkar yang beliau Iahirkan dalam bentuk kritikan-kritikannya terhadap kondisi dan situasi yang ada di negeri ini. Namun, apakah dengan demikian beliau sudah patut diberikan gelar muslim kendati dengan embel-embel yang belum bersyahadat sekalipun ?

Lalu bila demikian, dapatkah kita menyatakan semua orang di dunia ini apa pun agamanya bahkan yang tidak beragama sekalipun adalah muslim jika telah melaksanakan sebagian ajaran Islam yang boleh jadi juga diajarkan oleh agama lain?

Mohammad Abduh sendiri sebenarnya tidak pernah menyatakan hal tersebut. Beliau dalam pernyataannya sebagaimana yang dikutip saudara Fauzul Iman, secara zahar – eksplisit – menyatakan jika dirinya menemukan Islam di Barat yang nota bene mereka bukan muslim, namun telah melaksanakan sebagian dari ajaran-ajaran Islam, seperti masalah kedisiplinan, kebersihan, kepatuhan terhadap hukum dan sebagainya.
Mohammad Abduh sendiri tidak pernah menyebut mereka sebagai Muslim atau Muslim yang belum bersyahadat, karena beliau tentunya sangat mafhum, jika predikat muslim hanya boleh disematkan kepada yang bersyahadat.

Dalam Islam, seseorang itu mutlak harus mu’min terlebih dahulu baru ia berhak kemudian diberi predikat muslim.

Inilah kiranya yang menjadi sebab mengapa setelah Alloh SWT memberikan hak kepada setiap manusia untuk menentukan satu di antara dua pilihan : Mu’min atau Kafir (Q.S. AI Kahfi : 29) baru kemudian Alloh SWT menyeru kepada yang memilih beriman untuk muslim dengan meng *islam” kan diri mereka secara kaffah – totalitas – (Q.S. Al Baqaroh : 208)

Islam adalah nama yang ditetapkan Alloh SWT (Q.S. Ali Imraan:19) sementara Muslim adalah gelar yang Alloh SWT berikan kepada setiap hamba-Nya yang aslama – Islam – berserah diri – untuk mengikuti sepenuhnya aturan hidup yang ditetapkan Alloh SWT.

Karenanya, hanya mereka yang beriman kepada Alloh SWT dan RasuI-Nya, dengan mengikrarkannya dalam dua kalimat syahadat, yang berhak diberi predikat muslim.

Husnudz-dzon saya, boleh jadi pernyataan : Rocky Gerung Muslim yang belum bersyahadat, semata-mata ungkapan yang lahir dari saudara Fauzul Iman mewakili banyak muslim yang berharap, mudah-mudahan saudara Rocky Gerung segera bersyahadat agar berhak disebut Muslim. Semoga.

*Ketua Umum Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) / Ketua Umum ANNAS Pusat.