Yusuf Blegur /ist

OLEH Yusuf Blegur-Aktifis 98 dan Mantan Presidium GMNI.

Kalau saja ideologi marhaenisme atau pemikiran Soekarnoisme itu benar dijadikan sebagai pisau analisa dalam membedah persoalan kebangsaan, mungkin hal itu masih bisa diperdebatkan.

Pemikiran nasionalisme yang mencampuradukan ideologi kapitalisme liberal-sekuler dan faham kiri berhaluan komunisme yang atheis dengan nilai-nilai Islam menurut saya adalah kesalahan besar.

Hal itu bukan saja beresiko bagi kehidupan negara bangsa dalam hal ini UUD 1945, Panca Sila dan NKRI, lebih dari itu juga merupakan pendangkalan aqidah bagi umat Islam.

Kalau dipaksakan akan menghancurkan keberadaan bangsa dan negara yang sarat dengan spiritualitas dan religiusitas. Dimana proklamasi kemerdekaan Indonesia lahir dari rahim Ketuhanan yang Tauhid.***