JAKARTASATU.COM – Petani Sumbawa Barat sedang panen, tapi harga gabah jatuh, merosot disaat panen. Harga gabah cuma 370 ribu rupiah per kwintal 100 kg. Itupun harus dipotong harga karung yang dibeli petani sendiri seharga 4000 rupiah. Jelas ini merugikan petani. Ongkos ongkos selama nanam padi gak nutup.

Waktu mau nanam pupuk langka, mahal petani kelimpungan, dapat pupuk susah dan terpaksa beli. Sekarang begitu panen harga jual gak cukup buat nutupin ongkos ongkos.

Hati hati Presiden Jokowi soal Pertanian dan pangan. Harga harga yang lain naik. Minyak goreng langka dan harganya naik, harga kedelai impor naik, harga kebutuhan pokok naik. Hancur. Pertanian padi hancur petani hancur negara. Ayo Pak Presiden tolong mikir.

Lalu mengapa harga gabah yang merupakan sumber pendapatan petani harganya jeblok, memang petani mau dibuat susah hidupnya bagaimana lagi? Ayo coba menteri pertanian para gubernur, bupati, coba pikirkan masalah ini, bisa gak ngurus pertanian ini? Urusan kalian kan cuma ini aja, kok gak beres beres?

(SD)