Anies Baswedan/IST

Oleh : Imam Wahyudi (iW)

Langkah bersahaja dengan karya nyata, mengantarkan Anies Baswedan berjuluk juara. Sederet penghargaan berjajar di Balai Kota Jakarta. Bukti visual atas kinerjanya.

Penghargaan atasnama kelembagaan, tentu tak terlepas sentuhan dan perannya. Dalam kurun lima tahun pengabdian, lebih dari 60 penghargaan. Mungkin 100an. Beragam klasifikasi dan kategori. Gubernur DKI Jakarta berkarya untuk seluruh warga.

Sejalan motto, saat kampanye pilkada 2017. “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”. Konon, spontanitas dari interaksi sosial yang menginspirasi. “Penghargaan yang menggambarkan kinerja dan inovasi pembangunan Kota Jakarta,” kata Anies Baswedan dalam LKPJ tahun anggaran 2020. Saat itu, Anies tak sungkan memboyong 12 buah penghargaan di forum Rapat Paripurna DPRD Jakarta. Anies menginspirasi khalayak sebagai Sang Kandidat.

***
Dalam setahun masa jabatan gubernur, tercatat lebih dari 14 penghargaan. Diawali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) DKI Jakarta 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selanjutnya sepanjang 2018, meliputi : Anugrah “Obsession Award” kategori “Best Achiever in Regional Leader”; dan Top Pembina BUMD dari Majalah Business News.

Presiden Jokowi menyerahkan penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 2018. Bidang “Universal Health Coverage (UHC) pada Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Selanjutnya penghargaan “One Planet City Challenge & We Love Cities 2018” (kota paling dicintai), Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi IP, dan “Bapak Peningkatan Kompetensi Guru Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia (IGI).

Penghargaan lainnya dalam 2018, antara lain:
– Top 40 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB,
– Perencanaan Pembangunan Terbaik dari Kementerian PPN,
– Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (Integra) dari Kemennaker,
– “Grand Property Award” ,
– Tiga Penghargaan KPK dalam rangka Hari Antikorupsi Dunia. Meliputi kategori Penerapan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Pemda dengan nilai gratifikasi terbesar menjadi milik negara dan sistem pengendalian gratifikasi terbaik. Terakhir penghargaan Reksa Bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa — Kemendikbud.

Penghargaan lain adalah “Jakarta Layak Anak 2019” dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Tak kecuali kategori “Pemda Peduli Anak”. Dalam tahun yang sama, beroleh penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik tingkat Provinsi se-Jawa Bali. Pun anugrah dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Puncaknya, Jakarta juara umum Seleksi Tilawatil Qur’an & Hadits (STQH) Nasional ke-25 di Pontianak.

Tercatat 50 penghargaan dalam setahun pada 2020/2021. Antara lain tiga “Top BUMD Awards”, “Sustainable Transport Award” untuk sistem transportasi kota berkesinambungan dan “Innovative Government Award” (IGA) dari Kemendag. Juga “Sustainable Transportation Award” bidang pengembangan program integrasi antarmoda transportasi publik. Lantas, penghargaan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Lanjut, “IDC Future Enterprise Award”. Bahkan “Top Digital Award” meliputi lima kategori.

Tahun yang sama, penghargaan “Pahlawan 21 Heroes 2021” dari Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI). Diperuntukkan 21 tokoh dunia dalam peningkatan transportasi umum massal selama pandemi Covid-19.

***
Anies Baswedan melangkah dengan kerangka visi Gubernur Jakarta. Kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Seirama “Jakarta Jaya Raya”. Berjaya dan agung (juara). Dalam kebersamaan, bersahaja untuk seluruh warga. Pada gilirannya, merebak ke berbagai penjuru negeri tercinta. Anies Baswedan, Sang Kandidat.*

*) Penulis, wartawan senior di Bandung.