Oleh : Imam Wahyudi (iW)
Sosok rendah hati yang popularitasnya menggelinding. Fenomenal menasional. Meniti anak tangga menuju puncak harapan. Lagi, Anies Baswedan — sang Kandidat.
Jawa Barat bakal jadi “lumbung” suara, setelah Jakarta dan sekitar. Hingga Banten. Tak kecuali Yogyakarta. Hubungan emosional bakal terajut, hingga merambah daerah se-nusantara. Jawa Barat, tempatnya dilahirkan. Di kota kecil Kuningan, belahan timur tanah Parahyangan. Anies tumbuh di lingkungan keluarga ramah pendidikan. Kedua orangtuanya berprofesi pengajar. Anies pun beraroma Jawa Timur. Kota pahlawan Surabaya, tempat kelahiran kakeknya — Abdurrahman Baswedan. Sejumlah daerah lainnya tak surut sentuhan emosional Anies.
Yogyakarta jadi “kawah candradimuka” bagi Anies muda. Jenjang pendidikan menengah pertama dan atas hingga perguruan tinggi. Kelak, kiprah dan langkah pengabdian masyarakat di Jakarta. Menorehkan prestasi mumpuni dan membumi. Tak sekadar sebutan gubernurnya Indonesia. Selangkah di depan, sejatinya tentang Indonesia.
Berjaya memimpin Jakarta, membuktikan bekal Anies tak sebatas keputusan politik. Kemampuan “leadership” dalam kinerja, berbalut komitmen inovasi dan kreasi. Bermodal prestasi pendidikan, mendorong realisasi dan atau capaian program ke arah presisi. Tak kecuali, sebelum berhasil menerbangkan Jakarta Berjaya — Anies sudah unjuk kegiatan riset dan analisis kebijakan publik. Pas dan saatnya lepas landas.
***
KIAN jelas tentang Apa dan Siapa Anies Baswedan?! Kedua orangtuanya pegiat pendidikan. Anies pun berjuluk “istimewa” dalam jenjang studi. Pada gilirannya, tumbuh sebagai pribadi mandiri sarat prestasi.
Dalam peribahasa Sunda, “Ujah tara tees ka luhur”. Punya arti sama dengan “Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.” Silsilah keluarga menunjukkan muasal bibit unggul.
Kakek Anies adalah Abdurrahman Baswedan (09 September 1908 – 16 Maret 1986) — adalah Pahlawan Nasional. Semasa hidupnya — dikenal sebagai nasionalis, pejuang kemerdekaan, jurnalis, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia.
Abdurrahman Baswedan yang akrab disapa ARB, pernah menjabat Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir. Sebelumnya anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Dewan Konstituante. ARB diplomat pertama Indonesia yang diutus untuk mendapatkan pengakuan “de jure” dan “de facto” pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari negara Mesir.
***
Anies Baswedan selaku cucu ARB pun — akrab disapa ARB pula. Initial dari nama Anies Rasyid Baswedan. Nama dan initial sama terkandung makna. Tak sebatas silsilah, melainkan niat dan tekadnya melanjutkan kiprah pergerakan dengan spirit nasionalisme.
ARB yang satu ini Gubernur DKI Jakarta dikenal pula sebagai seorang intelektual dan akademisi. ARB yang siap tinggal landas untuk Indonesia. Anies Rasyid Baswedan, sebut saja: Anies, Sang Kandidat!***
*) Penulis, wartawan senior di Bandung.