JAKARTASATU.COM – Liverpool unjuk tim jawara. Melumat debutan Villareal, Spanyol. Unggul dua gol tanpa balas, membuka jalan tol menuju puncak Liga Champions 2021/2022. Meski baru paruh putaran semifinal, dinihari tadi. Rasanya tak mudah bagi Villareal membalikkan unggul minimal tiga gol pada lanjutan semifinal 04 Mei mendatang.
Laga antartim elit asal Inggris dan Spanyol ini berlangsung tak seimbang. Villareal bagai “antiklimaks”. Sebelumnya mengejutkan arena antarklub elit Eropa itu. Menyingkirkan jawara Italia dan Jerman, tim Juventus dan Bayern Munchen. Kali ini, tak berdaya meladeni manuver Mohamed Salah dkk.
Liverpool tak membiarkan lawan bebas beraksi. Pada 45 menit pertama, Villareal mampu mengimbangi dominasi tuanrumah. Menerapkan pertahanan “man to man marking”. Berulang kali mementahkan tendangan “on target” The Reds. Dengan serangan sporadis, tim tuanrumah Inggris ini dibuat frustrasi.
Tak kurang dua peluang, gagal membuahkan gol. Menit-35, M. Salah sudah berhadapan kiper. Tendangannya melambung di atas mistar. Lagi, menit-41 — tembakan keras Thiago dari luar kotak penalti — membentur mistar gawang Villareal. Liverpool dipaksa bermain tanpa gol.
Memasuki babak-II, Liverpool memainkan tensi tinggi. Sejumlah manuver jitu dipertunjukkan di hadapan para pendukungnya. Pertahanan Villareal tercecer. Tak lagi solid “man to man marking”. Membuka celah manuver M. Salah, inspirator serangan. Gol pun tercipta menit-53 lewat serbuan cepat dari sayap kiri gawang. Tendangan spin disambut Estupinan, yang terjangkau jari tangan kiper Villareal, Geronimo Rulli. Bola melintir tajam dan masuk gawang. Gol bunuh diri untuk keuntungan Liverpool.
Tak puas unggul 1-0, Liverpool kian menggebu. Menguasai arena. Dua menit berselang, sontekan kaki Sadio Mane di depan gawang mengecoh kiper. Diawali manuver serangan dan berputar sejenak. Kembali, umpan M. Salah menembus hadangan — ke arah Mane yang lolos dari jebakan “offside” pemain bertahan Villareal. Gol.
Unggul 2-0, Liverpool masih memelihara permainan tempo tinggi. Praktis bermain setengah lapangan di spasi pertahanan lawan selama 30 menit babak akhir. Praktis unggul penguasaan bola, 67 berbanding 33. Villareal cuma dua kali memasuki pertahanan Liverpool. Hanya menghasilkan satu tendangan pojok.
Mengamankan keunggulan, Liverpool menarik dua pemain gelandang. Luiz Diaz dan Henderson. Memperkuat pertahanan. Liverpool kian unjuk sebagai klub elit Eropa dengan prestasi 59 juara domestik Eropa. Satu tingkat dari capaian klub senegaranya, Manchester United. Liverpool pun pernah juara antarklub dunia.***
kontributor: Agus Sudarto.