Wagub Ariza menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta berharap agar Kongres Teater ini mampu mewadahi kreativitas serta pola pikir kritis dari setiap pelaku dan pemikir seni teater di Indonesia, khususnya di Kota Jakarta. Ia pun mengajak para generasi muda untuk menghidupkan kembali rasa kecintaan akan seni budaya bangsa yang luar biasa, khususnya seni teater, sesuai tema kongres, yakni “Kebudayaan yang Mensejahterakan”.
“Hadirnya seni teater sebagai tempat merefleksikan, mengekspresikan, berinteraksi, bercermin dan inspeksi; terutama pemimpin bangsa dan pejabat harus senantiasa bercermin dan merefleksikan. Teman-teman di teater selalu memperlihatkan suguhan penampilan yang luar biasa, menggugah, dan menginspirasi kita semua tentang pentingnya budaya bangsa,” ujar Wagub Ariza dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Wagub Ariza mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta membuka kesempatan para pegiat seni budaya untuk berkolaborasi bersama, termasuk para pegiat seni teater. “Insya Allah Pemprov DKI akan membantu semaksimal mungkin. Agar kehadiran teman-teman di teater bisa eksis, memberikan inspirasi kepada kita semua untuk sama-sama memajukan Jakarta,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Wagub Ariza juga berharap hasil dari rekomendasi/Program Kerja dari Kongres Teater ini bisa menjadi bahan-bahan laboratorium teater yang sebenarnya sangat kaya untuk studi perbandingan, eksperimentasi teater, maupun proyek-proyek pertunjukan tematik, dan bagaimana pewacanaan.
“Dengan adanya eksperimentasi teater itu, maka akan terbentuk bagaimana wajah teater Indonesia sebenarnya. Mengembalikan kejayaan seni teater sebagai media untuk mencerdaskan penonton dan sebagai kebutuhan masyarakat untuk mengekpresikan pikiran kreatifnya,” jelasnya.
Tak lupa, Wagub Ariza turut mengapresiasi pelaksanaan Kongres Teater Jakarta Tahun 2022 yang baru digelar untuk pertama kalinya. “Kebahagiaan dapat menghadiri kegiatan Kongres Teater Jakarta yang pertama di Gedung Joang 45 bersama pejuang seni budaya bangsa, seniman, dan budayawan yang luar biasa. Saya atas nama Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi dan bersyukur mengikuti rangkaian kegiatan serta menutup Kongres Teater Jakarta,” ucapnya.
Selain itu, di tengah kesibukan aktivitas birokrasi dan teknokrasi, Wagub Ariza pun mengaku senang dan bangga saat berada di lingkungan berbeda dari keseharian. “Saya sangat senang bisa ada di tengah-tengah dunai seniman, semacam sebuah oase yang menenangkan, bisa berbicara dan berdiskusi soal dunia teater di tengah-tengah padatnya aktivitas birokrasi dan teknokrasi yang saya hadapi setiap hari. Di teater kita bisa berefleksi dan bercermin,” tambahnya.
Seperti kata seorang tokoh teater dan sutradara film asal Inggris, Peter Brook, sambung Wagub Ariza, ‘Theatre makes the invisible visible’. “Sebagaimana kita ketahui, dekade awal era 1970-an merupakan masa-masa kejayaan Festival Teater Jakarta yang dulu bernama Festival Teater Remaja Jakarta. Pada dekade era 1970-an itu, festival teater Jakarta diikuti lebih dari 300 kelompok teater dari berbagai wilayah di Jakarta,” tutupnya. | YOS-JAKSAT