CABE catetan babe: Resesi: Peluru kendali berkepala dingin

(Photo hasil pemilu 1955 Jawa Barat termasuk Banten)

Lagi asyik2 nenghadapi pemilu, tau2 rupa2 forum G20 menyiarkan khabar kita segera menghadapi resesi. Mulyani lebih dulu mengatakan kita bisa saja seperti Srilanka. Seorang ibu yang lebih senior menimpali kemungkinan kita seperti Srilanka (kalau) kita tidak hati2. Meski pun pendapat ibu kita ini dengan kalau berkalau dan Mulyani bicara sangat euphemistic, tapi ada saja orang bekend yang uring2an.
Janggalnya, meski kekhawatiran kita akan jadi Srilanka menebal, tapi itu tidak mengendorkan seorang pembesar parpol menyiapkan anaknya buah hati si biran tulang jadi caleg.

Pemicu resesi disebut perang Ukraine yang dimulai Rusia, tak ada bantahan soal ini. Meski kasus pandemi sejatinya membantu memerosotkan produktivitas. Mungkin ini sebabnya belum lama Brazil keluar dari Global dan tolak tanda tangan proyect pandemi covid dengan WHO.

Di kita, rupiah terhadap dollar melemah, harga2 barang keperluan hidup makin melambung. Yakinkan diri sendiri yang econ kita akan maju sudah keseringan. Ini meletihkan bagi yang dengar, sedangkan yang dinanti apa konsep menghadapi resesi.

Dulu para pemimpin menghadapi pemilu 1955 dengan sikap yang wajar2 saja. Dalam pelaksanaannya pun pemilu tak telan korban, dan tak ada laporan kecurangan. Konsep yang disebut Majapait, kekuasaan bertuah, jejaknya masih membekas saat itu bagai pesan si Pahit Lidah, letterlijk lidah bertuah, dalam konteks ini persepsi lurus tentang kekuasaan.

Ketika si Pahit Lidah diabaikan, kita saksikan tak jelasnya antisipasi pemerintah menghadapi resesi.
Ternyata resesi senjata pemungkas yang tak ada lawan, negara2 dibikin pasrah, pemimpinnya paling jauh cuma marah2, sama ibu2 lagi.
Resesi lebih dahsyat dari peluru kendali berkepala nuklir. Ini peluru kendali berkepala dingin, yang menghitung semua faktor dengan cermat berdasar science dan beyond the science. Tak mudah mengikutinya. Terpikirkan pun tidak munculnya peluru kendali berkepala dingin.

Kemarin 20/7/2022 Vladimir Putin curhat di Iran, mereka (barat) mau kucilkan Rusia, katanya.
Rusia memang sedang terkucil. Untung ada Iran. Apatah pula Iran pada hari itu menjadi host pertemuan Erdogan-Putin-Raisi.
Perang jaman sekarang senjata hyper modern, termasuk biologi, pun bukan apa2. Maka tokoh Globalis Bill Gates tampaknya tinggal gelanggang dengan hibahkan hartanya senilai 300 T rupiah. Impian batasi populasi dunia 500 juta orang bubar sudah, seperti halnya phrase lama: East is east, west is west, and never the tween shall meet.
But there will be the One Power and the others mereka yang kucilkan dirinya sendiri.

Ridwan Saidi