Oleh: Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.

Harus kita akui bahwa perjalanan sejarah RI banyak di warnai oleh “Ideologi” ORLA dan ORBA. Dimana ORLA lebih di dominasi Ideologi Komunis yang “gesture” spiritualnya berlawanan dengan Sila Pertama dari Panca Sila. Dan ORBA banyak mengakomodir Ideologi Kapitalis yang secara ekonomi berlawanan dengan Sila Kelima dari Panca Sila !

Komunis yang pernah berjaya sebagai PKI dan jejaknya berdarah darah dalam peristiwa G 30 S/PKI 1965 , telah dilarang secara permanen dengan TAP MPRS No XXV / Tahun 1966. Sedang Kapitalis yang jejaknya “sopan” tapi “mematikan” sampai sekarang masih mencengkeram dan semakin merajalela karena telah berhasil merubah Konstitusi RI menjadi Konstitusi Liberal !

Komunis telah memakan korban enam Jenderal AD dan beberapa perwira menengah di Jakarta dan Yogyakarta sebagai wujud pemberontakan PKI pada September – Oktober 1965.

Sedang Kapitalis telah menciptakan “proxy” semacam Luhut BP, JK, Dahlan Iskan, Erick Tohir yang memakan korban BUMN antara lain PLN, yang saat ini assetnya nyaris habis dan hanya tinggal 15% ( yg berada di Luar Jawa saja) sedang 85% asset PLN yang di Jawa-Bali telah dikuasai barisan Kapitalis seperti Shenhua, Huadian, Chengda, Bimasena (Adaro), GE, Marubeni beserta group Luhut, JK, Dahlan Iskan, Erick Thohir serta Taipan 9 Naga. Sehingga dengan selesainya tahap Holding Subholding PLN nanti nya , serta pencabutan subsidi listrik, maka Jawa – Bali akan berlangsung MBMS (Multy Buyer and Multy Seller) System dan tarip akan melejit karena tidak ada kontrol lagi dari Pemerintah.

Sektor yang di “acak acak” Kapitalis dan Oligarkhi nya tidak hanya kelistrikan tetapi semua sektor ekonomi !

Untuk itu Presiden hasil Pemilu 2024 harus berani lakukan Dekrit guna mengembalikan Konstitusi Liberal kembali ke UUD 1945 yang asli serta berani lakukan nasionalisasi asset yang sudah diserahkan/dijual/ diprivatisasi ke Aseng dan Asing mulai dari tambang emas Freeport, pembangkit2 IPP, Telekomunikasi dll ! Tanpa dekrit diatas, pelan tapi pasti Indonesia akan kembali lagi ke era VOC.

Namun dekrit tanpa Nasionalisasi asset adalah “omong kosong”, karena fakta lapangan sudah banyak pengelolaan sektor ekonomi yang berlawanan dengan Konstitusi !

MERDEKA PENUH ATAU HANYA FORMALITAS ?

TETAP LAWAN KOMUNIS DAN KAPITALIS !

ALLOHUAKBAR ! MERDEKA !

JAKARTA, 21 AGUSTUS 2022.