IST
IST

Untuk banyak orang Kapolri Jenderal Polisi Hugeng tak lekang dari memori.
Jenderal Polisi Hugeng sebagai Kapolri 1968-1971. Pak Hugeng berpenampilan bersahaja. Disiplin waktu dipegang teguh. Terima tamu di kantor atau di rumahnya yang sederhana di Jl Madura, Menteng, selalalu pukul 07.00.
Saya beberapa kali jumpa Pak Hugeng saat saya dan teman2 aktivis mengorganisasi Komite Anti Korupsi (KAK).

Saya menyukai lagu2 Hawaian yang saat itu disebut irama lautan Teduh. Yang favorit di tahun 1950-an orkes hawian Suara Istana pimpinan Tjo’ de Fretes. Tjo’ pindah ke Holland, tapi kami bisa dengar lewat plat Tjo’ mengiringi Wanda de Fretes yang direkam di Holland.
Lama nian setelah Suara Istana saya tak mendengar lagu2
Hawaian, terhibur sedikit lewat Elvis Presley dalam Hawaian Wedding Song.
Eh tau2 pak Hugeng muncul di TVRI bersama grup musik Hawaian. Tapi tak begitu lama tau2 musik Hawaian ditumpas pemerintah Orba dari TVRI karena Jrnderal Pur Polisi Hugeng ikut tanda tangan Petisi 50 yang meng-usik2 pemerintah Orde Baru.

Skala popularitas Irjen Polisi Ferdinand Sambo lebih luas dari Hugeng, walau belum sebulan Sambo dihebohkan. Penyulut heboh juga beda, Hugeng polisi yang patut diteladani. Sedangkan dari berita tersiar tuduhan terhadap Sambo bahwa ia terlibat dalam peristiwa penembakan Yoshua Pembunuhan terhadap Yoshua dianggap keterlaluan. Dan ternyata case Sambo menjaring ber-puluh2 polisi yang diduga terlibat, minimal pelanggaran code etik.

Tidak mudah memulihkan citra polri yang kian hari kian memburuk akibat kelakuan Sambo. Dampak politik peristiwa kriminal ini tak terelakan.

*) Ridwan Saidi