JAKARTASATU.COM – Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat menyerukan kepada semua Federasi dan Organisasi Struktural DPD, DPC dan PUK serikat pekerja yang tergabung dalam KSPSI di seluruh Indonesia untuk mengkonsolidasi diri menggalang massa aksi di pabrik-pabrik dan industri lainnya agar bersama-sama melakukan aksi unjuk rasa di semua Ibu Kota Propinsi.

“Kaum pekerja yang berada di JABODETABEK, unjuk rasa akan dipusatkan di depan Istana Negara guna mendesak Presiden Joko Widodo menurunkan harga BBM, mencabut UU OMBIBUS LAW, menghentikan pembahasan RKUHP, menghentikan proyek Ibu Kota Negara, Kereta Api Cepat dan semua proyek infrastruktur yang menghambur-hamburkan uang rakyat yg tidak langsung berguna bagi rakyat banyak,” ungkap Jumhur dalam pernyataannya kepada JAKARTASATU.COM, Ahad, 4 September 2022.

Dikatakan Jumhur konsolidasi ini juga agar dilakukan dengan Federasi-Federasi yang pernah tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh, Aliansi GEBRAK (Gerakan Buruh Bersama Raktat) dan Aliansi GEKANAS (Gerakan Kesejahteraan Nasional). Mengenai tanggal aksi agar disesuaikan dengan kondisi di berbagai daerah masing-masing sementara yang di Istana Negara akan diberitahukan menyusul setelah diadakan kesepakatan dengan pimpinan aliansi dan Federasi-Federasi yang tergabung di dalamnya.

“Kita akan menjadikan bulan September-Oktober ini sebagai bulan-bulan perlawanan atas kebijakan penguasa yang menimbulkan penderitaan bagi buruh dan rakyat banyak,” tegas Jumhur.

Seperti kita tahu bahwa pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan BBM yang disampaikan oleh Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter. “Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian,” kata Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
“Pertalite dari Rp7.650 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 pe liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, pada pukul 14.30 WIB,” kata  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat mendampingi Jokowi.

(YOS/JAKSAT)