Pengurus Daerah Ikatan Alumni ITB Jakarta (IA ITB Jakarta) Periode 2022-2026 secara resmi dikukuhkan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan | IST
Pengurus Daerah Ikatan Alumni ITB Jakarta (IA ITB Jakarta) Periode 2022-2026 secara resmi dikukuhkan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan | IST

JAKARTASATU.COM – Pengurus Daerah Ikatan Alumni ITB Jakarta (IA ITB Jakarta) Periode 2022-2026 secara resmi dikukuhkan pada Jumat (16/9) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Surat Keputusan Pengukuhan Pengurus Daerah dibacakan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA ITB), Gembong Primadjaya yang secara simbolis menyerahkan pataka IA ITB Jakarta kepada Ketua IA ITB Jakarta Periode 2022/2026, Damoza Nirwan.

Sehubungan sedang tidak berada di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan keynote speech secara online. Acara dihadiri sejumlah tokoh alumni, diantaranya Wakil Gubernur Achmad Riza Patria, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta Benni Aguscandra, CEO Paragon Technology Salman Subakat dan Direktur Niaga & Properti PT Jakarta Infrastruktur Propertindo Ivan C. Permana. Acara didukung oleh ParagonCorp, Biofarma, Hyundai Gowa dan Pashouses.id.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengucapkan selamat atas amanah yang diembankan dan mendoakan agar IA ITB semakin solid, semakin guyub dan makin memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kami berharap IA ITB nantinya menjadi salah satu supplier solusi bagi masyarakat di Jakarta, oleh karena itu diharapkan diskusi sinergi dengan tema Pengintegrasian Big Data untuk Akselerasi Pembangunan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Jakarta dapat memberikan terobosan dan dapat memberikan gagasan baru untuk masyarakat Jakarta”, tutur Anies.

Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Dewan Penasihat IA ITB Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, kehadiran IA ITB dinanti-nantikan untuk kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik dalam hal teknologi maupun pendidikan. “Temanya terus melakukan pembenahan untuk Kota Jakarta sebagai smart city untuk big data. Kehadiran teman-teman dengan diskusi ini melengkapkan program Kota Jakarta yang ingin memastikan jadi kota yang modern, maju, dan sejajar dengan kota-kota di dunia lainnya,” sambungnya.

Ketua PP IA ITB, Gembong Primadjaya berharap momentum Pj. Gubernur DKI Jakarta yang baru ini dapat menjadi peluang IA ITB untuk berkontribusi di tengah masyarakat Jakarta terutama dalam pandemi Covid-19. “Ada window of opportunity bagi IA ITB Jakarta untuk kontribusi terhadap momentum tersebut. Tugas-tugas kita cukup berat bagi teman-teman yang hadir disini yaitu berhimpun dan mengupayakan kontribusi untuk masyarakat Jakarta,” kata Gembong.

Sementara itu, Ketua IA ITB Jakarta Damoza Nirwan menyampaikan bahwa kontribusi IA ITB kepada masyarakat Jakarta harus diwujudkan secara nyata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga Jakarta. “Sewaktu kuliah di ITB, alumni ITB di subsidi oleh pemerintah, saatnya kita giving back to the society. Kita harus berkontribusi baik dalam tenaga, pikiran, maupun materi dengan semangat giving back to the society,” kata Damoza.

Paska penyampaian sambutan dan seremonial pengukuhan berlangsung, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi ringan bertema “Pengintegrasian Big Data untuk Akselerasi Pembangunan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Jakarta” dengan pembicara yaitu Salman Subakat, Ivan C. Permana, Damoza Nirwan dan Mochamad Achir Taher (sebagai Moderator sekaligus MC).

CEO Paragon Technology, Salman Subakat menyampaikan bahwa orang Indonesia terkenal dengan istilah gotong royong atau bekerja bersama-sama atau bantu-membantu diantara anggota dalam suatu komunitas. Hal ini dapat menjadi trigger untuk menghasilkan quick win dengan kolaborasi antar para ahli & praktisi terkait big data. “Pengintegrasian big data harus berujung simpel, dengan mengikuti prinsip meaningful, actionable dan memiliki efek networking,” pungkas Salman.

Direktur Niaga & Properti PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Ivan C. Permana dalam paparannya mengutip pakar Smart City dari ITB, Prof. Suhono mengenai urgensi tiga elemen penting dalam Smart City. “Sensing yaitu mengenali karakteristik data, Understanding yaitu interpretasi data dengan memanfaatkan Kecerdasan Buatan, dan Acting yaitu mengambil tindakan berdasarkan hasil interpretasi data. Ketiga hal ini perlu dipahami dalam pengintegrasian big data,” tutur Ivan.

Ketua IA ITB Jakarta Damoza berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil diskusi malam ini dengan aksi konkret. IA ITB Jakarta tancap gas menyusun solusi berkelanjutan untuk masyarakat DKI Jakarta melalui rangkaian focus group discussion dengan para stakeholder, ahli dan praktisi dalam rangka merealisasikan solusi nyata berbasis pengintegrasian big data untuk masyarakat Jakarta. | RED-JAKSAT