Pasca-Tragedi Kanjuruhan, Adakah yang Undur Diri?

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial.

Para penggemar sepak bola Liga 1 di tanah air tentu tak asing lagi dengan suara khas seorang host atau komentatornya dengan ikon “jebret”. Pemilik ikon ini tidak lain adalah bernama Valentino Simanjuntak yang kemudian dikenal dengan nama Valentino Jebret.

Apresiasi atas keputusan Bung Jebret dalam hitungan waktu yang bersangkutan mengambil keputusan “undur diri” dari presenter Liga 1 sebagai rasa empati dan simpati terhadap korban dan insan sepak bola di tanah air pasca-Tragedi Kanjuruhan yang memilukan.

Seorang setingkat Bung Jebret yang hanya seorang komentator “saja” segera mengundurkan diri pasca-Tragedi Kanjuruhan, lantas bagaimana dengan para penanggung jawab seperti Ketua PSSI, Kapolda Jatim dan Menpora?

Rupanya keputusan “undur diri” di negeri ini masih terasa asing dan langka bagi para pejabat atau pemangku kebijakan di negeri ini, yang dengan “ketidakbecusannya” mengemban amanah tapi masih tak malu-malu menutupi “ketidakbecusannya” dengan berbagai dalih.

Sepertinya, hanya dengan cara pencopotan secara paksa barulah bisa dilaksanakan sebagaimana pencopotan Kapolres Malang beserta sembilan komandan lapangan yang bertugas di tempat kejadian.

Masih bersikukuhkah atau masih mau bertahankah dengan “ketidakbecusan” mengemban amanah setelah 131 orang menjadi korban? Ingat tragedi ini bukan menjadi keprihatinan negeri ini saja, tapi sudah menjadi keprihatinan masyarakat internasional.

Kini, kita tinggal menunggu saja siapa kira-kira yang akan menyusul Bung Jebret untuk “undur diri” sebelum hasil investigasi dan evaluasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) diumumkan.***