ANIES PRESIDEN, APA MUNGKIN ?

Tidak dapat dipungkiri bahwa AB selalu berada diperingkat no 1 dalam berbagai survey capres. Tapi apakah hal ini menjamin bahwa AB akan terpilih ?Belum tentu juga.

Jika saja iklim politik normal, KPU jujur, aparat keamanan netral, partai punya etika yg baik, para pimpinan daerah semua waras tentu AB akan menjadi Presiden berikutnya.

Memang benar AB seorang yang smart, pintar, pemimpin yg amanah, berprestasi, rendah hati, soleh dan tentu berakhlak mulia dan mempunyai hubungan Internasional yang mumpuni. Selain itu AB terlahir dari seorang keturunan pahlawan nasional. Semuanya menjadi modal utama AB.

Tapi jangan lupa, AB punya musuh politik yg terbuka maupun tertutup yang kuat dan besar. AB tidak disukai oleh pimpinan nasional dan para pendukung setianya serta para penganut Islamphobia. AB juga dimusuhi oleh beberapa partai kuat. Lihat saja serangan pada kasus reklamasi, Monas, JIS, Formula E sampai KPK dll. AB tidak punya partai, sehingga jika akan didukung oleh partai tentu ada komitment yg harus dipenuhi sebagai kompensasi. AB juga bukan orang kaya dan bulan orang yang berkuasa. AB punya pesaing yang didukung oligarki dan bahkan ada yg legendaris, memiliki dana tidak terbatas. Ini yg harus dihitung secara cermat oleh para relawan AB. Lawan bisa berbuat curang dan licik, AB tidak bisa seperti itu, karena tabiatnya yang baik dan juga tidak punya kekuasaan.

*Namun dipihak lain, sampai saat ini para relawan terlihat terlena dengan nama besar AB, seolah AB akan jadi presiden dengan sendirinya*. Sungguh ini merugikan AB dan seluruh relawan itu sendiri.

*Di lapangan Mahasiswa, Buruh, Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) bersama lebih dari 100 ormas Islam dan Nasional serta emak2 terus berjuang untuk mengganti rejim*.

Relawan AB masih asik dg mimpi bahwa idolanya akan jadi presiden begitu saja. Atau mungkin mengharapkan durian jatuh ? Kelompok lain berjuang relawan dapat hasilnya ? Atau mungkin juga relawan takut nama besar AB jadi rusak karena ikut demo. Kalo begitu kenapa tidak pake bendera lain saja bersama GNPR misalnya.

GNPR, Mhs, Emak2 dan Buruh jika demo pesertanya terbatas, nah jika ditambah relawan tentu jumlahnya membesar dan akan menjadi *pressure group* yg kuat. *Berjuang bersama merupakan pilihan logis* yang menguntungkan semua pihak yg menginginkan pergantian pimpinan rejim dengan pimpinan yg lebih baik.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Jakarta mencapai 10,61 juta jiwa pada 2021. Jika yg pemilih AB 70 %, artinya ada 7 juta jiwa. Diperkirakan jumlah yg dewasa sekitar 4-5 juta orang. Jika separo aja ikut turun ke jalan akan ada tambahan peserta demo 2 juta orang. Belum lagi jika ditambah relawan AB dari Jabar dan Banten, insha Allah jumlah 5-6 juta akan tercapai. Belum lagi jika dari Jateng, Jatim dan daerah lain ikut gabung.

Menurut Bambang Tri (2022), ternyata Jokowi memiliki ijazah SMA & Sarjana palsu. *Jika benar ingin AB jadi presiden, relawan harus mau turun ke jalan berjuang bersama masyarakat, tim hukum dan lainnya* untuk membuka peluang pergantian presiden.

Dilain pihak para relawan harus berani dan secara masif melawan berita negatif dan membentuk opini untuk melawan relawan capres lainnya dengan berbagai isu yg berkembang selama ini. Medsos merupakan sarana yang tepat, murah, meriah dan setiap orang dapat menggunakannya.

Para relawan perlu juga mencarikan sumber dana halal untuk mendukung AB, terutama saat pilpres untuk para saksi. Penggunaannya untuk mengontrol suara dari TPS sampai Pusat, ini bukan pekerjaan ringan. Ingat Pilpres yl sekitar 700 petugas KPPS meninggal dan tidak boleh diotopsi oleh Kapolri. Dokter yg berani bersuara langsung dipermasalahkan.

Semoga tulisan ini dapat membangkitkan semangat para relawan AB yg konon jumlahnya ada 100 an jaringan. Jangan sampai kecolongan dan akhirnya Indonesia akan dipimpin lagi oleh pemimpin yang tidak pro pribumi.

Bandung, Oktober 2022
Memet Hakim
Pengamat Sosial