“Menurut Achmad belakangan terjadi penundaan sidang Ferdy Samo karena alasan G20. Kemudian munculnya kasus Kalideres, sangat cukup untuk mengalihkan persidangan Ferdy Sambo Cs”
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat meminta publik jangan sampai lengah dengan kasus persidangan Ferdy Sambo karena tertutupi kasus besar seperti Kalideres.
“Publik jangan sampai lengah. Tersangka Ferdy Sambo ini telah disinyalir melebar ke kasus-kasus yang lain yang tidak kalah besarnya sebagaimana yang sudah publik ketahui. Tentunya semua yang terkait dengan tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yoshua ini harus dapat diungkap ke publik,” jelasnya.
“Publik perlu terus mengawasi jalannya persidangan ini hingga tuntas, begitupun dengan kasus-kasus lainnya yang akan terbongkar. Karena perhatian publik akan mengawal kinerja POLRI sebagai upaya untuk membersihkan POLRI dari anasir-anasir oknum yang menyalahgunakan jabatan,” tambahnya.
Menurut Achmad belakangan terjadi penundaan sidang Ferdy Samo karena alasan G20. Kemudian munculnya kasus Kalideres, sangat cukup untuk mengalihkan persidangan Ferdy Sambo Cs. “Dari penundaan sidang kasus pembunuhan brigadir Yoshua kini mata publik beralih ke kasus kematian di Kalideres. Pemberitaan bertebaran di berbagai media online. Pengusutan Kasus kematian di Kalideres ini sepertinya menjadi bahan bagus untuk pengalihan isu,” ujar Achmad melalui keterangan tertulis, Kamis (24/11/22).
Bukannya tanpa alasan, Achmad melanjutkan bahwa asumsi-asumsi pun terus bermunculan. Hingga teori-teori tentang aliran sesat apokaliptik dan lain-lain yang membuat kasus ini semakin fantastis dan menarik untuk disimak. Ia pun sepakat apabila kasus Kalideres yang terus diberitakan terus menerus mengambil perhatian publik. “Boleh dikatakan bahwa framing terhadap kasus ini berhasil mengambil perhatian publik,” ungkapnya. Achmad juga mengungkapkan adanya potensi kubu Ferdy Sambo Cs selaku terdakwa bisa istiarhat dari cecaran persidangan sekaligus menyusun ulang manuver agar mendapat keringan hukuman yang diinginkan.
“Dengan adanya kasus kematian di Kalideres ini bisa dikatakan menjadi sebuah kesempatan bagi terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yoshua untuk bisa beristirahat dari cecaran hakim dan jaksa serta membuat manuver baru untuk bisa memenangkan kasus ataupun manuver untuk mencari jalan guna meringankan hukuman,” ungkapnya.
Jika demikian, menurut Achmad, maka dapat disimpulkan pengaruh kekuasaan Ferdy Sambo masih besar di kepolisian walaupun sudah diberhentikan secara tidak hormat. Untuk diketahui, persidangan Ferdy Sambo ditunda sepekan dengan alasan untuk menjaga suasana kondusif keamanan selama berlangsungnya kegiatan Forum G20 di Bali.
Beberapa hari kemudian alasan pun berubah, Kejagung mengatakan sidang Ferdy Sambo ditunda karena untuk evaluasi bukan karena KTT G20. Kini publik dihebohkan dengan kasus kematian misterius satu keluarga di Kalideres.(RED/AD)