Siapa bakal terpilih Ketua KONI Jabar? Pertanyaan di setiap langkah para peserta Musorprov 2022. Dijadualkan berlangsung di Bandung, 22-23 Desember pekan ini.
Agenda suksesi kepemimpinan KONI Jabar. Menghangat sejak paruh tahun lalu. Ya, karena kepastian pergantian jabatan ketua. Ahmad Saefudin akan meninggalkan kursi Ketua KONI Jabar. Dia memimpin selama dua periode beruntun.
Sejengkal langkah, bakal hadir ketua anyar KONI Jabar. Siapa di antara Daud Ahmad, Budiana dan Arief Prayitno? Daud Ahmad adalah mantan Kadispora Jabar dan Pj. Sekda Jabar. Sementara Budiana dan Arief merupakan teras dan pernah menjadi bagian dari KONI Jabar. Ketiganya digadang-gadang para pemilik hak suara. Mayoritas adalah (pimpinan) induk organisasi cabang olaraga (cabor). Mereka tengah, bahkan sudah memilah untuk memilih. Pada saatnya, penentuan lewat voting.
Boleh jadi, puncak agenda musorprov lebih pada formalitas. Sebuah legalitas (administratif) yang harus ditempuh. Hakikatnya, kandidat bakal Ketua KONI Jabar sudah mengerucut sejak awal musyawarah. Lumrah.
Sependek belum ada keputusan formal di akhir agenda musyawarah, dinamika masih berproses. Belum ketuk palu sidang. Dinamika tentang seberapa banyak dukungan dari pemegang hak suara. Berupa surat dukungan (surduk). Pergerakan dan pergeseran dukungan pun dimungkinkan terjadi. Tak cukup transaksi, selebihnya aspek kepentingan.
Kita berharap, kepentingan tadi bermuara pada kelangsungan dan eksistensi organisasi. Meminimalisasi kecenderungan pragmatisme yang potensial kontraproduktif. Pemaknaan KONI Jabar, hendaknya tak bergeser dari arah tujuan. KONI Jabar sebagai lembaga nonstruktural di tingkat regional mengemban visi dan misi serta tanggungjawab besar. Spesifik, anggaran yang relatif besar dari APBD Provinsi Jabar. Tak elok dimaknai serupa “bancakan”.
Perlu pemakluman akan dinamika musorprov dan kejaran daripadanya. Periodisasi jabatan Ahmad Saefudin, hendaknya dijadikan terminal pemberangkatan. Dia bersama jajarannya telah menorehkan prestasi. Jabar merebut gelar juara umum PON XIX/2016 di Bandung. Selanjutnya mempertahankan prestasi jawara itu di arena PON X/2020 Papua yang digelar akhir 2021. Prestasi mumpuni yang tak mudah tertandingi. Bahkan tak cukup dengan pakta integritas dan janji.
Apresiasi terhadap prestasi adalah keniscayaan. Sebuah sikap sportivitas yang senantiasa dijunjung tinggi di kancah olahraga. KONI Jabar bermakna olahraga prestasi dan prestasi olahraga, yang senantiasa lanjut terjaga. Boleh jadi, agenda suksesi kali ini — berlangsung dalam bayang-bayang keberlanjutan prestasi olahraga Jabar. Daripadanya, tak sebatas memilih dan memutuskan figur ketua. Cag..!
*) jurnalis senior di Bandung.