Hasnaeni alias Wanita Emas/ tangkapan layar

JAKARTASATU — Prof Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) di akun tweeternya menanggapai terkait pengakuan Hasnaeni ‘si Wanita Emas’, terkait permintaan maafnya kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Hasyim Asy’ari dibuat di bawah tekanan dan intimidasi demikian Hasnaeni (Hasnaeni Ngaku Diancam untuk Membuat Video Minta Maaf ke Ketua KPU, Publikanews, 26 Desember 2022 ).

“Atas intimidasi, tekanan dan ancaman, saya dengan terpaksa membuat video dan menandatangani surat pernyataan klarifikasi tertanggal 18 November 2022 kepada sdr. Hasyim As’yari yang telah disiapkan oleh sdr. Hasyim Asy’ari dan sdr. Bryan Gautama,” kata Hasnaeni dalam pernyataan tertulisnya, Senin (26/12).

Hasnaeni yang sebelumnya menuding Ketua KPU RI, Hasyim Asyari melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya. Bahkan Hasnaeni juga menyebut Hasyim mengetahui ada desain untuk memenangkan Ganjar di Pemilu 2024

“Pengakuan minta maaf Wanita Emas tidak pengaruh terhadap pendapat publik yang terlanjur percaya telah terjadi pelecehan seksual, kecurangan proses verifikasi, dan mengatur pemenangan calon presiden tertentu. Publik menuntut pilpres bersih: ganti KPU,” tulis Anthony (28/12/2022) di akun Twitternya.

Lebih Lanjut Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), ancaman dibalik pengakuan minta maaf, kalau benar, semakin meyakinkan publik hukum tumpul ke atas: tidak berlaku bagi penguasa?

”Bukannya menyelidiki pengaduan dugaan tindakan kriminal pelecehan seksual dan kecurangan pilpres, tetapi ini malah yang mengadu disuruh minta maaf,”ungkapnya. (YS)