Oleh : Indra Adil, Eksponen 77/78
Cuma ada 1 Opsi perubahan kekuasaan yg dimaui dan dipersiapkan Jokowi. Yaitu :
Pergantian Kekuasaan kepada Ganjar Pranowo
Opsi Utama yang masih dan akan tetap dijalankannya adalah Perpanjangan Jabatan 3 Tahun atau bahkan 3 Periode Jabatan. Opsi Utama ini akan kukuh dia (dan LBP) pertahankan karena Perintah 9 Taypan China yang sudah kita kenal. Dan sudah tentu juga motivasi utama adalah ketidak siapan pertanggung jawaban Jokowi maupun LBP atas semua Kebijakan Konyol mereka yang merugikan Negara dan Rakyat. Opsi ini hampir mutlak, jadi Nasihat Megawati yang menyarankan CUKUP 2 PERIODE, tak akan digubris oleh Jokowi. Bagaimana caranya?
1. Megawati akan ditekan dengan berbagai macam cara, termasuk penggelontoran dana Trilyunan bahkan bisa jadi puluhan Trilyun untuk menyetujui Perpanjangan Jabatan Presiden Jokowi setidaknya 3 tahun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Perpanjangan Jabatan Presiden ini di mata para Taypan China tersebut di atas. Bila ini berhasil, maka terbuka peluang untuk mendatangkan tenaga kerja China lebih banyak lagi ke Indonesia. Bila mereka berhasil menekan Megawati, berarti Penguasaan terhadap Indonesia oleh China akan menjadi keniscayaan.
2. Bila Opsi menekan Megawati dengan berbagai macam cara tidak berhasil, Opsi berikutnya adalah membuat kekacauan di dalam PDIP sementara Megawati dan Puan akan dikriminalisasi. Maka sudah tentu yang terjadi adalah Perebutan Kekuasaan di PDIP. Opsi ini tentu saja terpaksa dilakukan bila Megawati tidak bisa ditekan. Opsi ini membuka peluang terjadinya Kekacauan, bila penentangan terhadap usaha ini muncul dari dalam PDIP sendiri. Bila penentangannya sangat kuat, maka yang akan dijalankan adalah Skenario berikutnya, yaitu Skenario CHAOS.
3. Skenario CHAOS, adalah Skenario yang juga sudah dipersiapkan untuk membuat Negara dalam keadaan Darurat. Dengan demikian Presiden dengan mudah membuat dalih Perpanjangan Jabatan Presiden untuk 2 – 3 tahun ke depan. Tetapi skenario ini memiliki risiko paling besar untuk mengalami kegagalan karena bisa bermuara pada Revolusi Sosial yang berdarah-darah, yang berujung kepada Pergantian Rezim secara Revolusioner. Hal paling ditakuti oleh RRC. Tampaknya opsi ini akan sangat dipertimbangkan oleh rezim untuk dijalankan.
Apabila semua opsi untuk Perpanjangan Jabatan mengalami jalan buntu, hanya tinggal 1 opsi yang akan dilakukan Rezim. Yaitu mengganti Jokowi dengan Ganjar Pranowo. Kenapa harus Ganjar?
1. Jokowi tetap tidak percaya pada Prabowo bahwa Prabowo akan melindunginya kelak dari tuntutan hukum setelah dia lengser, bila Prabowo sukses dalam Pilpres 2024. Apalagi LBP, yang merasa pernah mengkhianati dan memfitnah Prabowo dalam Kasus Reformasi 1998.
2. Jokowi juga tidak percaya kepada Capres2 selain Prabowo akan mampu melindunginya dari tuntutan hukum yang tentu saja akan menjadi tuntutan rakyat bila dia tak berkuasa lagi. Justru dari semua Capres, kecuali Ganjar Pranowo, Jokowi lebih mempercayai Anies Baswedan akan melindunginya ketimbang Capres2 lain di luar Ganjar. Kenapa demikian? Untuk hal ini kelak akan ada pembahasan tersendiri agar masyarakat dan bangsa Indonesia tahu siapa sebenarnya Anies Baswedan (dan Surya Paloh).
Berarti hanya tinggal satu opsi bagi Jokowi untuk bisa menyelamatkan diri dari tuntutan hukum kelak. Bikin Ganjar menjadi Presiden Penggantinya. Mungkinkah? Apa saja yang akan Jokowi lakukan untuk meloloskan Ganjar Pranowo menjadi Capres sementara PDIP tidak berminat mencalonkan Ganjar menjadi Capresnya?
1. Melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dibentuk dengan Golkar sebagai motornya. Anggota lainnya adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Kenapa mereka pasti mau mengusung Ganjar menjadi Capres mereka? Sederhana saja, karena tiga petinggi utama partai2 ini sudah menjadi Sandera KPK.
2. Apabila terjadi hal luar biasa, yaitu pembangkangan dari 3 Partai tersebut di atas, masih ada opsi lain yaitu Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang2 (Perpu) untuk membuat Presidential Threshold menjadi 0 %. Ini pasti lolos, kalaupun ada partai yang menentangnya hanya akan datang dari satu partai, yaitu PDIP. Maka Ganjar Pranowo dengan mudah melenggang menjadi Capres dari Partai Abal-Abal, tetapi berpeluang menang melalui segala macam trik kecurangan yang dipastikan amat sangat tidak mudah melakukannya.
Mengingat Analisis Sederhana di atas, Peluang Sangat Besar yang akan terjadi dalam Perpolitikan Indonesia adalah “DEAD LOCK”.
Bekasi, 16 Januari 2023.