Haris Rusly Moti/ist

Jakartasatu.Com — Bagaimana jika setiap rakyat menghitung ulang jumlah Pajak yg dipalak oleh negara di setiap aktivitas ekonominya, lalu bersatu dan bergerak mendesak kepada Pemerintahan Presiden Jokowi untuk mengembalikan secara TUNAI uang Pajak yang telah disetorkannya? BALIKIN DUIT PAJAK KAMI SECARA TUNAI?, demikian kata Haris Rusly Moti kepada redaksi Jakartasatu, Kamis, 9/3/2023.

Haris meninta kepada Presiden Jokowi dan Kemenkeu untuk menghitung jumlah pendapatan pajak dari pembelian rokok masyarakat di seluruh pelosok negeri ini perhari.

“Hitung saja, bagi perokok, baik perokok miskin yang beli ketengan, maupun perokok kaya yang beli bungkusan, berapa jumlah duit Pajak dan Cukai yang disetorkan setiap batang/bungkus rokok yang dihisap. Bukankah ada 40% -45% Cukai dan Pajak di sana? Kalikan per hari berapa bungkus, tiap tahun berapa yang kita setorkan ke negara. Teriakan: BALIKIN DUIT PAJAK ITU SECARA TUNAI! Karena ternyata uang Pajak kami dirampok si Alun dan Gayus, dll.,”

Selain itu aktivis’98 ini meminta pemerintah mengembalikan kepada rakyat pendapatan pajak dari hasil pembelian berbagai jenis kebutuhan sehari-hari dan barang-barang dll

“Setiap jajan makan restoran, beli fastfood, mie instan, beras, minyak goreng, beli rumah/rumah, si emak yg pamer beli tas merk, itu semua dipaksa Cap Pajak di dalamnya. Bahkan rumah & tanah milik kita pun dipaksa bayar PBB tiap tahunnya. Hitung semua itu, lalu jumlahkan semuanya, desak BALIKIN DUIT PAJAK KAMI SECARA TUNAI, karena ternyata hanya bikin tajir si Alun, Gayus, dll,” beber Haris.

Haris mengajak merenungkan dari kasus Rafael Alun, juga Gayus, kabarnya aparatur Pajak dan keluarganya kaya raya. Kita harus sadar, kita tak gratis jadi Warga Negara Indonesia. Kita seluruh rakyat tanpa terkecuali adalah STAKEHOLDER-SHAREHOLDER, kita semua punya saham di dalam negara ini. Kita punya hak yg sama & setara, tanpa terkecuali, apapun jenis kelamin, suku, agama dan Parpol nya.

Lanjut Haris, sebagai SHAREHOLDER dan STAKEHOLDER, sebagai pemegang saham, berapapun nilai saham yang kita berikan kepada negara ini, baik yang miskin dan ganggur maupun yang kaya, kita berhak mendesak PENCOPOTAN DIREKSI & KOMISARIS Negara (khususnya Direksi Negara di Kemenkeu, Pajak & Bea Cukai) yg telah diserang malware Korupsi dan Pengkhianatan. AYO SELURUH RAKYAT PEMEGANG SAHAM NEGARA BERSATU DAN BERGERAK! BALIKIN DUIT PAJAK KAMI SECARA TUNAI.

Yoss/Jaksat