JAKARTASATU.COM — Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Timur Sudarman Harja Saputra memiliki kekayaan sebesar 14,7 Miliar rupiah. Salah Satu aset yang dimiliknya tanah dan bangunan seluas 387 merer persegi/ senilai 250 meter persegi dan merupakan hasil Sudarman Sendiri senilai 5,393.960.000 atau 5, 39 miliar rupiah yamg berlokasi di Jakarta Selatan, ini tertuang dalam laporan (LKHPN) yang diunggah situs resmi Komisi Permberantasan Korupsi (KPK).

Kasus ini mendapat perhatian Beathor Suryadi Senator ProDem yang berpandangan bahwa “Kasus perampasan lahan oleh Agung Podomoro terbuka yang berlokasi di jalan Ngurah Rai Jakarta Timur milik Sukma Widjaya bin Soemitro yang diwakili oleh Pak Sutarman. Terjadi pula perampasan lahan oleh Summarecon Agung Putra dan PT Agung Sedayu Grup pada lahan yang beralamat di Jl Rawa Teratai Jakarta Timur milik Abdurrachman Saleh sebanyak 24 SHM seluas 13,6 hektar. Tanpa AJB (Akta Jual Beli). Mereka merubah menjadi 24 SHM milik Abdrrachman Saleh menjadi 8 HGB atas nama PT Citra Abadi Mandiri anak perusahaan PT Agung Sedayu Grup,” ungkap  Beathor Suryadi kepada Jakartasatu, di Jakarta Sabtu, 11 Maret 2023.

Berdasarkan penjelasan Pak F Dinal selaku senior auditor BPK, selain ilegal pengalihan ini berpotensi menggelapkan pajak tanah BPHP dalam jumlah ratusan miliar yang seharusnya diterima PEMDA DKI.

Kata Pardi SH awal tahun 2020 perkara ini bergulir di gedung bundar kejaksaan Agung. Sebagai akibat wabah virus covid-19 proses ini terhenti entah sampai kapan karena statusnya belum SP-3 atau akan dipetieskan

Perkara ini ini melibatkan pejabat kementerian ATR BPN kanwil DPND K. Jamaludin dan Lukman Halim Kakantah Jakarta Timur. Bahkan menurut info kuasa hukum Listianista SH MH, beredar saat itu ada indikasi keterlibatan menteri ART BPN periode 2014 hingga kini. Dan sejak tahun 2020 pihak ahli waris dan kuasa hukumnya tidak menerima kiriman pemberitahuan perkembangan penyidikan atau SP2HP dari kantor Jaksa Agung.

Jelas dalam perkara ini ada permainan dari mafia tanah. Pantas saja bila isteri dari kepala kantor Pertanahan Jakarta Timur selalu selalu flexing dan hedon di media sosial.

“Karena ada indikasi pejabat kantor ATR BPN yang korupsi semakin gila. Seharusnya kepala kantor pertanahan yang bintang 4 itu lebih baik mundur Beathor ,” kata Bethor.

Kehebatan para mafia tanahpun karena “Problem dari para mafia tanah ini adalah pelakunya pengusaha-pengusaha besar yang merebut tanah warga rakyat melalui mafia di tengah itu. Jadi mereka membelinya tidak langsung kepada warga tetapi membelinya melalui mafia. Sehingga pemilik tanahpun tidak dibayar, yang dibayar itu yang di tengah. Yang tengah berhasil memperdaya pemilik, ini yang jadi masalah” jelas Beathor Suryadi yang ditemani Erros Djarot.

“Jokowi selama memimpin 8 tahun selau berkoar-koar tolong atasi ini. Lha dia kan Presiden, kenapa tidak mengganti saja pejabatnya saja. Kenapa ga bisa? Karena semua pelakunya adalah orang-orang yang bersahabat dengan dia. Itu intinya,” tukas Bethor

“Jadi, polisi, jaksa itu takut karena lawan presiden. Nah jadi kunci dari problem mafia tanah ini adalah Presiden.” ujarnya

“Dia ngomong sana sini bikin kepres, tapi intinya adalah dia harus membuka kepada kawan-kawannya yang merampas tanah itu para pengembang, para konglomerat itu harus bayar tanah rakyat,” ujar Beathor yang juga senator ProDem.

“Kenapa mereka tiak mau bayar kepada pemilik tanah itu bisa berjumlah ratusan miliar. Jadi lebih gampang ngasih ke si A, si B karena sangat murah,” terang Beathor.

Meskipun bikin ada satgas mafia satgas ini itu, tidak bisa bergerak. Mari kita mencoba mencari solusi menyelamatkan Presiden karena tersisa waktu tinggal 400an hari. Kita ini yang mantan-mantan relawan yang mendukung Jokowi ingin ini berhasil, jelasnya

“Setiap kasus terus berulang-ulang karena itulah mafia yang bermain,” tambahnya.

Seperti Meikarta, kata Beathor, tanahnya belum selesai tapi sudah dimarketingkan untuk dijual, minta supaya orang mau membeli itu membayar uang muka. Ini contoh dari berbagagai kasus,”

Pengembang-pengembang besar itu selalu promosi uang muka 50 juta, cicil 10 kali. Ternyata itu penipuan. Jadi tanah itu belum ada, jadi cicil sekian tahun itu, si pengembang sambil berproses serifikat yang tidak punya itu.

“Meskipun bikin ada satgas mafia satgas ini itu, tidak bisa bergerak. Mari kita mencoba mencari solusi menyelamatkan Presiden karena tersisa waktu tinggal 400an hari. Kita ini yang mantan-mantan relawan yang mendukung Jokowi ingin masalah-masalah seperti ini bisa berhasil,” tutup Beathor. (YOS/JAKSAT)