JAKARTASATU.COM – Penolakan Timnas Israel Adalah Aspirasi Masyarakat yang Dilandasi Konstitusi
Medicsl Emergency Rescue Committee (MER-C), Aqsa Working Group (AWG), dan Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) menyatakan sikap menolak Timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20.
Sikap tersebut disampaikan oleh masing-masing perwakilan dalam jumpa pers bersama di Kantor Pusat MER-C, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).
Dalam jumpa pers tersebut MER-C, AWG, dan KISDI mendorong upaya agar pemerintah menolak Timnas Israel demi menjunjung amanat Konstitusi.
“Oleh sebab itu kami mencoba untuk melihat bahwa soal Timnas Israel ini kita secara proporsional melihat membawa masalah konstitusi, masalah sejarah, masalah penjajahan ini merupakan sesuatu yang sangat penting,” ucap Sarbini Abdul Murad Ketua Presidium MER-C.
Sarbini menjelaskan bahwa orang-orang yang menyatakan jangan mencampuradukan antara olahraga dan politik sangat minus argumentasi dalam membela tim Israel. Serta ia juga menyayangkan sikap ragu dari Presiden.
“Dan kemudian kami juga menyayangkan sikap ragu Presiden dalam memutuskan penolakan tim Israel. Sama-sama kita menggarangkan peta putusan presiden semalam, beliau ragu untuk menolak timnas Israel,” tukasnya.
“Dan kami pikir bahwa beliau sebagai anak ideologis bung Karno dan sudah sepatutnya dan selayaknya untuk mengikuti langkah-langkah apa yang sudah dilakukan bung Karno pada tahun 60-an,” tambahnya.
Sarbini menegaskan bahwa dalam menolak timnas Israel haruslah kuat, berani, dan yakin karena itu merupakan aspirasi dari masyarakat luas.
“Jadi sebetulnya bapak Presiden punya amunisi yang cukup untuk menolak timnas Israel karena aspirasi dari masyarakat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sarbini membandingkan sikap penolakan pada masa Bung Karno yang secara tegas.
Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh HM. Mursalin Ketua KISDI yang tidak mencerminkan sikap bung kArno yang menolak Timnas Israel.
“Sama, beliau didesak-desak agar mengundang Israel dalam konferensi Asia Afrika, tetapi beliau tetap tidak mau. Beliau juga mengacuhkan ucapan merdeka dari Israel, bahkan dia tidak peduli, dan yang lebih membanggakan lagi, dia keluar dari olimpiade dan membuat saingan yang bernama Ganefo. Luar biasa, sampai dia mengatakan Amerika kita setrika, Inggris kita linggis,” tegasnya.
“Pemerintah kita bagian dari pendukung bapak Sukarno. Mengapa beda jauh seperti bumi dengan langit ini tentu menjadi koreksi,” ucap Mursalin menambahkan. (Mat)