AASB Satu Tahun, Sunarti: Kekuasaan Itu Harus Kita Rebut

JAKARTASATU.COM – Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) memperingati 1 tahun hari lahirnya dengan menggelar konsolidasi buruh untuk mencabut Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) dan dibersamai dengan buka puasa bersama di Sekretariat Bersama AASB, Rabu (12/4/2023).

Sunarti Presidium AASB menyatakan bahwa persoalan kali ini bukan hanya soal buruh, tapi lebih besar lagi sejak UU no. 6 tahun 2023 disahkan.

“Tapi banyak persoalan hari ini bukan persoalan yang ada di kaum buruh, tapi persoalan mafia tanah ini lebih, lebih parah dengan hadirnya Undang-undang nomor 6 tahun 2023,” tegas Sunarti.

Dalam momen satu tahun AASB yang dihadiri oleh berbagai Serikat buruh, mahasiswa, kelompok masyarakat, dan perwakilan ojol tersebut, Sunarti mengatakan bahwa UU tersebut adalah akal-akalan dan tipu-tipu pemerintah.

Sunarti juga menjelaskan bahwa reformasi saat ini hanya sebuah slogan belaka dan kekuasaan harus direbut.

“Jangan sampai kita ini mempunyai batasan seperti reformasi. Reformasi hanya sebuah slogan, tapi yang dicapai belum ada,” tukasnya.

“Jangan seperti 98, reformasi sebuah slogan tapi ke depan harus kita lebih dewasa, harus lebih betul-betul mempersiapkan diri kita. Bukan persoalan kita mau mendahului Yang Kuasa, tapi hari ini kita harus rebut, kekuasaan itu harus kita rebut,” sambungnya.

Namun, Sunarti yang juga Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 menegaskan bahwa untuk melakukan hal tersebut harus bersatu tiap elemen masyarakat karena permasalahan yang terjadi adalah masalah bangsa Indonesia.

“Tapi bagaimana persoalan bangsa ini tidak bisa dipikul sendiri-sendiri, tapi kita harus bersatu untuk melawan ketidakadilan, oligarki itu siapa pun nanti jadi presiden di belakangnya oligarki, ini yang harus kita perangi,” tukasnya.

(MAT/CR-JAKSAT)