Penunjukan Ganjar Pranowo Jadi Capres PDI-P, Bukti Megawati Soekarnoputri adalah King Maker dan Kalian Petugas Partai
OLEH MN LAPONG
(Direktur LBH & Research Centre ForJIS)
Setahun lalu saya menulis soal pridiksi saya kemana arah Raut Negarawan seorang Megawati menentukan Capresnya di kontestasi Pemilu 2024.
Setelah Megawati Soekarnoputri dalam Pemilu 2014 menunjuk saudara Jokowi dengan tidak mengutamakan dirinya dan klan Sukarno sebagai Capres PDI-P. Megawati secara bijaksana menunjuk Jokowi sebagai “petugas partai” yang diusung untuk ditugaskan sebagai Capres.
Kali ini raut negarawan seorang Megawati Soekarnoputri kembali ditunjukkan, yang unpredectible, diluar perkiraan dan kepastian semua kalangan baik di kalangan PDI-P maupun di luar PDI-P.
Saya sendiri dalam tulisan saya tahun lalu, memprediksi dan berharap bahwa raut Negarawan Megawati Soekarnoputri akan jatuh pada Penyatuan 3 klan besar Tokoh Negara, yakni Klan Soekarno, Soeharto dan Soemitro, yang akan menyandingkan Prabowo dan Puan sebagai Capres dan Cawapres. Sehingga tunailah narasi Batu Tulis antara Megawati dan Prabowo saat beberapa tahun lampau. Ini juga bisa menjadi penyatuan anak bangsa diluar dendam politik masa lalu. Dan Megawati punya pengalaman menyelesaikan secara nyata perbedaan tajam antara politik kaum kiri, kanan dan tengah dalam kepemimpinan nasional dengan menunjuk Jokowi sebagai capres 2014, semua demi persatuan untuk segera mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai Hamba Tuhan YME.
Namun pro kontra kita apa menjadi hasil hari ini dalam pemerintahan Jokowi? Bagi saya sendiri cukup menjadi catatan kelam.
Penunjukan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDI-P, yang terkesan mendadak dan kontroversi yang tadinya dijadwal bulan Juni bertepatan hari lahir Bung Karno. Tiba tiba Pengumuman disampaikan langsung Megawati di kediaman Bung Karno di Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4). Hadir dalam pengumuman tersebut Presiden Joko Widodo yang tengah bersiap lebaran di Solo sehari sebelumnya.
“Pada jam 13.45 WIB dengan mengucap bismillah, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai, ditingkatkan tugasnya sebagai calon presiden,” ujar Megawati.
Saya berpendapat bahwa pengumuman ini sekaligus ingin menepis anggapan public, bahwa hubungan Megawati dan Jokowi bersebrangan alias di tinggalkan Jokowi, kontroversi Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Puan Capres PDI-P – bukan Ganjar, menjadi pupus di telan angin.
Sekaligus ingin membuktikan bahwa Megawati Soekarnoputri adalah King Maker, sedang Jokowi adalah “petugas partai”. Pidato Megawati Soekarnoputri di depan Jokowi cukup 2 priode saja pada Mukernas PDI-P bulan lalu, dan pengumuman Ganjar Pranowo di depan Jokowi yang mendampingi Megawati Soekarnoputri, untuk menegaskan kembali narasi Petugas Partai saat Jokowi mendampingi Megawati dalam pengumuman tersebut, adalah sindiran kepada Jokowi sekaligus penegasan kepada Ganjar Pranowo, bahwa anda berdua adalah “Petugas Partai”, yang segala sesuatunya tidak bisa lepas dari kontrol partai, kontrol Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Kesibukan Jokowi dan Ganjar dalam aksentuasi politik tanah air dengan relawan Ganjar yang sibuk melakukan manuver, ternyata berhenti dengan sendirinya setelah mendapat respon “diam” oleh Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri cukup piawai dan tahu kapan waktu yang tepat mengumumkan capresnya versi PDI-P, yang membuat publik terhenyak dan merubah konstilasi politik tanah air yang selama ini di dominasi oleh politik di luar wacana Megawati Soekarnoputri.
Terlepas pro kontra kita soal ini? Saya menilai Megawati Soekarnoputri telah melakukan manuver Politik yang luar biasa. “Senyap, diam, target tercapai”.
Megawati Soekarnoputri ingin menegaskan kelasnya sebagai King Maker dan kalian adalah “Petugas Partai.” ***