JAKARTASATU.COM– Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2024–2029. Pilpres 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Pasca penguman Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada 2024. Keputusan ini disebut akan mengubah konstelasi capres dan calon wakil presiden.
Selain bakal mengubah konstelasi calon presiden dan calon wakil presiden juga munculkan prediksi dan spekulasi dari para pengamat politik.
Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf memaparkan skenario pilpres 2024.
Menurut Gde Siriana, jika jadi Pemilu 2024, saya melihat ada 3 skenario Pilpres yaitu 1) Seperti Pilpres 2019 dengan 2 capres Ganjar dan Prabowo, 2) Pilkada DKI 2017 dengan 3 capres (Prabowo & Anies akan gabung di putaran 2. 3) Pilkada Solo 2020 dg 1 capres joki, jika Prabowo dan Anies gagal dapat tiket nyapres.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif INFU kepada redaksi Jakartasatu.com, Jakarta (27/04/2023).
“Saya kira sekarang Parpol lainnya di posisi dilematis. Kelamaan deklarasi dukung capres Ganjar beresiko gak dapat kursi VVIP di gerbong koalisi PDIP,” ujarnya
“Mau deklarasi tapi belum ada gambaran cawapresnya. Juga calon presiden Anies Baswedan dan Prabowo belum jelas. Parpol kecil yang biasanya mampu jual mahal untuk mahar politik Threshold kini dalam posisi lemah,” pungkas Gde Siriana
Yoss/ Jaksat