Presidium KAMI/YS-jaksat

JAKARTASATU.COM — Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo dan Muhammad Sirajuddin Syamsudin serta beberapa tokoh KAMI presidium dari beberapa daerah luar Jakarta hadir dalam acara pres confrence untuk menyikapi persoalan-persoalan tanah air.

Mantan Panglima TNI Gatoto Nurmantyo mengatakan bahwa KAMI mendasarkan pada 8 maklumat yang pernah dideklarasikan pada Agustus 2020, dari itu KAMI konsisten concern menyelamatkan Indonesia dengan apa yang terjadi berbagai kejadian sekarang ini lagi aktual.

“Sampai saat ini telah terjadi perampokan hak-hak anak anak muda kita. Hak-hak mereka nantinya hilang dengan terjadinya korupsi di berbagai lini, eksploitasi besar-besaran sumber daya alam baik nikel, batubara dan lain sebagainya,” ujar Gatot  di Jakarta, 7 Mei 2023.

“Ini kan semuanya cadangan yang kita siapkan untuk generasi anak muda kehidupan selanjutnya,” ujar mantan Panglima TNI itu

“Kemudian perusakan lingkungan hidup. Kita lihat saja 600 hektar lebih untuk food estate sudah gundul sekarang, mau jadi apa? Padahal tempat ini adalah tempat paru-paru dunia. Sekarang di belahan dunia lain sudah ada yang sampai 67 derajat celcius panasnya itu karena hal sepeti ini,” bebernya

Kemudian lagi terjadi pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia, hukum semaunya. Keadaan seakan-akan tidak ada harapan, kata Gatot

Bahkan katanya lagi, bukan satu dua orang dari generasi kita sekarang ,sudah banyak yang berjuang menempuh studi S1,S2 baik di dalam negeri maupun di luar negeri tipis kesempatan bisa meniti karir sesuai profesi yang dimilikinya.

“Terkait pilpres, KAMI tidak berpihak kepada capres-cawapres manapun karena kami fokus pada perjuangan kami untuk menyelamatkan Indonesia ini,” ungkap Gatot

Masih di tempat yang sama, Prof. DR. Dien Syamsudin mengungkapkan KAMI berkumpul sebagai bangsa Indonesia menyikapi persoalan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.

“Dan ini menunjukkan bahwa KAMI tuh tetap ada. Dan justru tergerak untuk bangkit menghadapi situasi kondisi sekarang,” ujar Dien.

Terjadi nilai-nilai rusak maka perlu diselamatkan. Sekarang kerusakan itu semakin menjadi jadi. Maka penyelamatan yang menjadi urgen gitu, imbuhnya

Ia merasa prihatin dengan banyak isu korupsi yang merajalela. Yang baru saja diungkap adanya transaksi mencurigakan pajak dan bea cukai 349 triliun, ternyata enggak berlanjut. Tidak responsif meski ada presidennya.

“Korupsi terjadi di berbagai sektor, hutang luar negeri Indonesia semakin membengkak. Ya saya baca, sekarang sudah sekitar 17.000 triliun siapa yang akan menanggung?,” tanyanya

Masih kata Dien selain itu terjadinya penjualan aset negara, negara yang kaya raya dan sumber daya alam. Tapi dikuasai oleh asing.

“Kemudian Dien mengungkapkan dimana Islam yang besar jasanya bagi republik ini, ingin dikecilkan, dikucilkan dan dilupakan peran perannya. Ditambah dengan munculnya islamofobia apalgi biasanya jelang Pilpres. Ada orang orang gila yang merusak masjid sudah mulai ya ini semua kerusakan yang yang terjadi di tengah kehidupan rakyat,” ungkap Dien

Ia mengharapkan kepada generasi milenial sebagai penerus bangsa harus menyadari keadaan ini. Maka perlu penyelamatan itu.

“Apa yang sedang dibahas di KAMI, langkah-langkah penyelamatan ini tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung capres-capres pada Pilpres ya karena KAMI menghindari seperti itu,” tutup Dien

Yoss/Jaksat