JAKARTASATU.COM — Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei mengenai Evaluasi Publik Atas Penanganan Mudik selama Idulfitri 1444H/2023, Minggu (14/05/2023).

Survei ini telah dilakukan pada 30 April – 6 Mei 2023 dengan 1.218 responden yang diwawancarai melalui sambungan telpon. Dengan toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei mencapai ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam paparan secara daring melalui Zoom meeting dan disiarkan langsung di YouTube Channel Indikator Politik Indonesia memaparkan bahwa secara umum kepuasan atas penyelenggaraan mudik lebaran 2023 sebesar 78%, meningkat dibandingkan dengan 2022 hanya sebesar 73%. Bahkan para pemuduk memiliki kepuasaan atas penyelenggaraan mudik jauh lebih tinggi sebesar 89,5%.

Burhan menjelaskan ada 31,3% responden melakukan mudik ke kampung halaman dan ada 68,7% tidak melakukan mudik.

“Ini mirip dengan prediki pemerintah sekitar 100-an juta orang. Kalau 1/3 dari total populasi survei, artinya berkisar 67 juta warga yang mengaku mudik. Jika ditambah keluarga dan anak-anak, sekitar 100-an juta,” ungkap Burhan.

Berdasarkan demografi dan wilayah hasilnya tingkat kepuasan tertinggi berada dari responden di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan presentase 87% kemudian selanjutnya DKI Jakarta 86,9% dan Jawa Timur 80%.

Burhan juga menerangkan hasil survei mayoritas menilai positif kondisi fasilitas dan layanan selama arus mudik dan balik lebaran 2023. Warga merasa puas dengan kondisi pengaturan lalu lintas mencapai 81,1%. Lalu, angkutan umum mencapai 73,3%. Selanjutnya, ketersediaan bahan bakar mencapai 71,8% dan paling rendah adalah kondisi jalan sebesar 64,3%

“Mayoritas (warga) setuju bahwa mudik tahun 2023 lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya (2022). Baik warga secara umum maupun kelompok pemudik,” tutupnya.

(INJ/CR JAKSAT).