SDA Dimonopoli, Mahasiswa: Katanya Indonesia Negara Kaya SDA Tapi Kita Tidak Bisa Merasakan Dampaknya

JAKARTASATU.COM – Menyoal kondisi sumber daya alam, mahasiswa menggelar diskusi bertema “Korupsi dan Perampokan Sumber Daya Alam: Merampas Masa Depan Anak Muda Indonesia”, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Bisma Ridho Pambudi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut bahwa masyarakat tidak merasakan manfaat dari kekayaan SDA Indonesia.

Menurutnya kekayaan alam Indonesia yang dikeruk hanya masuk ke kantong para penguasa dan pengusaha saja. Sedangkan masyarakat tidak mendapat manfaat yang substansial seperti untuk pendidikan dan kesehatan.

Bisma pun menerangkan salah satu working papers IMF 2019 yang pernah dibacanya, “ada suatu korelasi yang negatif antara negara-negara yang punya SDA yang kaya dengan pertumbuhan indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi segala macam.”

Hingga terjadinya penguasaan SDA secara tidak adil karena hal tersebut.

“Hasil kekayaan ini yaitu akan menciptakan adanya suatu Monopoli kekuasaan. Jadinya ada kekuasaan yang terkonsentrasi di satu pihak, sehingga masyarakat tidak merasakan dampaknya,” kata Bisma.

Monopoli kekuasaan yang dihasilkan oleh tingginya KKN diberbagai aspek, terutama SDA pun terjadi karena tidak ada transparansi dari pemerintah dalam pengelolaan.

Bisma menekankan bahwa pemerintah harus proaktif dan transparansi dalam menjalankan tugasnya sehingga masyarakat dapat memberikan andil lebih karena mengetahui tujuan dari berbagai perencanaan dan pelaksanaannya.

Namun demikian, Bisma mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah ada, hanya institusi terkait berkelit dalam menjalankannya.

Mahasiswa ITB tersebut pun menyebutkan banyak ketimpangan yang disebabkan praktek KKN tersebut, mulai dari kelaparan, gizi buruk dan kesehatan lainnya, hingga pendidikan yang tidak bisa didapatkan oleh semua orang, dan berbagai masalah yang seharusnya dijamin oleh negara.

“Itu harus kita perjuangkan karena kalau tidak diperjuangkan akan menciptakan ketimpangan-ketimpangan yang lebih besar,” ujarnya.

“Katanya Indonesia ini negara kaya akan sumber daya alam, tapi kita tidak bisa merasakan dampaknya. Kita tidak bisa merasakan manfaatnya. Masih banyak Kekurangan dari tata kelola pemerintahannya tentang kelola kontrak dan segala macam,” pungkasnya.

MAT/CR-Jaksat