JAKARTASATU.COM – Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad turut hadir dan memberikan orasi dalam Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina yang digelar oleh Aqsa Working Group (AWG) di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dalam orasinya, Sarbini menyampaikan dua hal yang menurutnya perlu diperjuangkan bersama untuk Palestina.Pertama, memperjuangkan tanggal 15 Mei sebagai Hari Nakba menjadi hari libur nasional di Indonesia. Menurutnya hal itu merupakan tanggung jawab rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina. Artinya rakyat Indonesia mengingat pengusiran rakyat Palestina.

“Ini akan kita perjuangkan terus, semoga tahun depan 15 Mei bisa menjadi hari libur nasional,” kata Sarbini.Lalu hal kedua yang harus diperjuangkan untuk Palestina menurut Sarbini adalah diadakannya kurikulum sejarah tentang Palestina.

Dia menjelaskan hal itu agar penderitaan, pengusiran, penindasan terhadap bangsa Palestina akan menjadi sejarah yang diingat terus oleh generasi penerus dan pelajar-pelajar Indonesia, sehingga mereka mempunyai energi dan semangat untuk berjuang membebaskan Palestina.

Pada kesempatan tersebut, Sarbini juga mengecam kekerasan yang terjadi di Tepi Barat dan di Jalur Gaza yang menurutnya diakibatkan oleh koalisi antara ultra nasionalis dan pemerintah Israel. Bahkan beberapa hari lalu, salah satu Menteri Israel, Itamar Ben-Gvir melakukan provokasi di Baitul Maqdis.

Dalam orasinya Sarbini pun mengajak agar rakyat Indonesia yang mempunyai tanggung jawab sejarah dan tanggung jawab konstitusi untuk terus mengingat bahwa ada satu negara yang sampai hari ini belum merdeka.

“Kita harapkan, kita perjuangkan bersama sehingga Palestina merdeka sama seperti kita bangsa Indonesia,” pungkasnya di hadapan ratusan massa aksi.

Adapun Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina tersebut digelar untuk mengecam pertemuan Kabinet Pemerintahan Benjamin Netanyahu dan klaim Perdana Menteri Israel tersebut atas seluruh Yerusalem yang dipandangnya sebagai ibu kota abadi Israel dan tidak terbagi.

MAT/CR-Jaksat