SEMALAM di toko kopi seniman lukis AR Tanjung datang dengan kawannya, sebut saja panggilannya Mas Anto. Kita diskusi panjang lebar dan menarik. Saya mendengar dan Tanjung menjelaskan bahwa semua konsep proposal dibantu Mas Anto untuk event pada Juli 2023 pameran bersama. “Good..keren banget,” saya bilang.

Mas Anto ahli IT dan pernah kerja malang melintang di lembaga konsultan besar di Indonesia, saya bilang padanya bahwa itu hebat perusahaan konsultan itu. (maaf saya tak mau menyebutkannya) Lembaga konsultan itu memang paling populer di dunia.

Pembicaraan berlanjuta soal politik, ekonomi, budaya sampai soal film. Dan di soal film ini menarik karena ujung dari kisah dunia IT dan juga medsos. Pilpres 2024 pun di bahas, kita mulai bicara selepas pukul 19.30 WIB dan berakhir  pukul 11.00 kita juga bicara soal pameran “kursi” yang di ASHTA District 8  yang lagi heboh.

Terakhir ini soal pilihan dimana kita akan milih siapa yang akan datang di 2024. Kalau di konteks kekinian kata saya, Kursi yang dipamerkan oleh seniman di Ashta adalah sebuah otokritik. Dan itulah seniman harus begitu jangan menjadi die hard nanti malah jadi akan subjektif  dalam karyanya. Pilihan adalah sebuah cara dan Anda bisa lakukan dengan cara yang elegant dan yang penting untuk menuju nilai luhur dan martabat bangsa, jangan sampai tergadaikan atau bahkan terjual. Jangan terjadi.

Dalam pembicaraan semalam saya sjikan kopi blend Toraja-Gayo. “Enak kopinya..”ujar mas Anto.   Tabik…!!!

Aendra Medita Kartadipura, manusia biasa

Kebagusan, Rabu, 14 Juni 2023