Megawati Suka Cawapres Tua dan Berlatar NU, Nasaruddin Berpeluang

Analis komunikasi politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri (75 tahun) cenderung menyukai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari golongan tua dan berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU).

“Jika Megawati masih menggunakan tren golongan tua dan berlatar NU seperti itu, maka Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memiliki peluang besar menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo dari PDIP,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas, Selamat Ginting di Kampus Unas, Jakarta, Sabtu (24/6).

Saat ini, lanjut Ginting, Nasaruddin Umar berusia 64 tahun, dan pernah menjadi Mustasyar PBNU pada 2015-2020, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2015-2020. Nasaruddin juga pernah menjadi Wakil Menteri Agama pada 2011-2014. Guru besar bidang tafsir Alquran ini juga berasal dari Sulawesi Selatan.

Menurut Selamat Ginting, dari beberapa cawapres Jokowi yang dikehendaki Megawati, ternyata pilihannya memang dari golongan tua, seperti Jusuf Kalla yang saat itu berusia 72 tahun mendampingi Jokowi pada periode pertama, 2014-2019. Selanjutnya Maruf Amin, saat itu berusia 76 tahun, pada pemerintahan Jokowi periode kedua, 2019-2024.

“Baik Jusuf Kalla maupun Maruf Amin berlatar belakang NU dan kebetulan berasal dari luar Jawa Tengah. Jusuf Kalla berasal dari Sulawesi Selatan dan Maruf Amin berasal dari Banten,” ungkap kandidat doktor ilmu politik itu.

Dikemukakan, pada saat Megawati menjadi presiden, juga didampingi Hamzah Haz yang saat itu berusia 61 tahun dan berlatar NU. Begitu juga saat Megawati maju dalam pilpres 2004, ia didampingi Ahmad Hasyim Muzadi yang saat itu berusia 60 tahun dan menjadi Ketua Umum PBNU. Namun pasangan Megawati dan Hasyim Muzadi kalah dalam pilpres 2004 dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla.

“Di luar itu, Megawati pernah berpasangan dengan Prabowo Subianto pada pilpres 2009. Prabowo memang bukan berasal dari NU dan dia juga lebih muda 4,5 tahun daripada Mega. Pilihan kepada Prabowo itu anomali dari Megawati,” ujar Ginting yang tiga dekade menjadi wartawan bidang politik.

“Jadi, jika tidak ada anomali politik, maka Megawati yang punya kewenangan untuk menentukan nama bakal cawapres dari PDIP, kemungkinan akan tetap memilih golongan tua dan berasal dari NU,” ujar Ginting lagi.

Memang, lanjut Ginting, ada nama seperti Muhajir Effendi yang saat ini berusia 67 tahun, namun berasal dari Muhammadiyah. Muhajir yang kini menjadi Menko bidang Pembangunan Manudia dan Kebudayaan dikenal sebagai intelektual Islam modernis. |Yoss/Jaksat