Megawati Berpeluang Mengoreksi dan Tarik dukungan Ke Ganjar ?,  Ini kata Andrianto Andri

JAKARTASATU.COM— Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berpeluang besar mengoreksi dan menarik dukungan untuk Ganjar Pranowo, jika partai politik (parpol) koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak kunjung memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) PDIP tersebut ?

Menurut Andrianto Andri pengamat kebangsaan, pemilihan Ganjar sebagai capres menjadi buah simalakama jika lanjutkan. Ganjar akan mengalami kekalahan hingga tidak lolos di putaran ke 2.  Walaupun head to head dengan Prabowo ataupun dengan Anies akan alami kekalahan karena Ganjar tidak memiliki visi, tidak memiliki genuine seperti dulu pada Jokowi dan SBY.

Ganjar sosok keplintir, hanya main tiktok, lari pagi. Tidak pernah sekalipun memberikan visi tentang negara seperti apa. Kering narasi-narasi kebangsaan, solutif.  Sementara beban yang akan dijalankan untuk presiden ke depan sangat berat akibat kegagalan rezim Jokowi. Demikan disampaikan Andrianto Andri pengamat kebangsaan kepada redaksi Jakartasatu, Rabu 28/6/2023

Lanjutnya, minimnya visi misi Ganjar produk yang tidak layak jual sehigga wajar kalau PDIP  menjelang pendaftarar capres besar kemungkinan akan ada evaluasi.?

“Buat PDIP sangat mungkin tidak melanjutkan pencapresan Ganjar bila berpeluang nihil,” ujar Andrianto Andri

Ia menyebut PDIP mandiri, tidak diperlukan dukungan koalsi partai-partai yang  dibangun Jokowi. Bahkan dengan nada yang keras Megawati pernah bilang Ganjar domainnya Megawati.

“Dan itu wajar saja karena PDIP punya  golden ticket bisa mencalonkan sendiri,” jelasya

Artinya kata Andrianto Andri hegemoni Ganjar di PDIP menjadikan orang-orang di luar PDIP menjadi malas bergabung.

“Buat apa berkoalisi dengan PDIP kalau tidak mendapatkan effect ekor jas/ elektoral,” tukasnya

Terkait hal tersebut di atas, Andrianto Andri membeberkan dua point

Pertama, misterius kenapa dalam pencapresan, dan calon Wakil Presidennya Ganjar,,,
Megawati tidak beri ruang mendialogkan. Seolah-olah  partai-partai lain itu hanya sub ordinasi PDIP.

Kedua, ada kemungkinan Jokowi main  mata dalam pencapresan ini. Jokowi sadar betul Ganjar yang dihegemoni oleh PDIP akan berbuat hal yang sama ketika Ganjar dan PDIP menikam Jokowi sebagaimana seperti terkait Piala Dunia U-20.

“Ini dalam keadaan Jokowi masih berkuasa apalagi jika nanti Jokowi sudah tidak berkuasa lagi,” tandasnya

Andrianto Andri mengungkapkan bahwa yang membuat Jokowi tidak bisa intervensi pencapresan Ganjar oleh PIDIP, lantas Jokowi menahan partai-partai politik koalisi Pemerintahan untuk mendukung Ganjar. Ini koalisi partai-partai yang dibangun Jokowi dengan cawe-cawe

“Saya sih berharap PDIP sebaiknya mengusung Puan dan Andika. Puan yang merupakan kader ideologis PDIP,” harapnya

“Majukan aja kader utamanya, sipil dan militer. Memang terkesan PDIP banget,” tegas Andrianto Andri

Ia menuturkan PDIP ini kan pernah oposisi 10 tahun di masa SBY, dan 10 tahun berkuasa di masa Jokowi. Jadi PDIP usung Puan- Andika. Tidak mempersoalkan kalah menang, PDIP harus kembali ke jatidirinya.

“Puan Maharani sudah teruji pernah jadi menteri, menjadi ketua DPR. Ini kader ideologis yang harus diusung Megawati,” tegas Andrianto Andri lagi

Andrianto beberkan lembaga survey agar Megawati jangan terpesona Ganjar yang diangkat lembaga-lembaga survey.  Lembaga-lembaga survey hari ini kan sudah menjadi lembaga kartel. Sudah menjadi alat teror publik , lembaga-lembaga survey hasilnya mirip-mirip jadi terkesan ada rekayasa. Meninggikan electabiltas Ganjar seolah-olah Ganjar berprestasi, mimiliki visi dll. Sementara di Jawa Tengah keadaan masyarakat termiskin, kasus-kasus tanah Wadas, Kendeng dll.

“Lembaga survey hanya melakukan penggelembungan suara. Ganjar memang cocok jadi next boneka oligarki,” pungkasnya |Yoss-jaksat