JAKARTASATU.COM– Menurut La Ode Basir, Kita bangsa Indonesia pasca reformasi ini yang sekarang kita hadapi 2024 adalah pemilu yang ke 5. 4 kali kita Pemilu ada perbedaan yang cukup mendasar. 4 kali pemilu sebelumnya calon presiden wakil presiden itu tidak tahu seminggu dua minggu jelang pendaftaran pemilu. Untuk 2024 paling tidak nama itu pada mengemuka di permukaan selama dua tahun.
“2 tahun yang lalu saya sudah deklarasi dukung Anies Baswedan, yang ingin saya sampaikan adalah sebuah pembelajaran penting akan bangsa ini memilih calon pemimpin kita harus diberi waktu yang cukup luas untuk coba nama-nama yang mengemuka,” kata La Ode di acera diskusi bertajuk “Prabowo Dicintai, Ganjar Merana, Anies Tanda Tanya” Cafe Kopi Timur Jakarta, Selasa 4/7/ 2023
Menurutnya selama ini calon presiden dan wakil presiden 4 Pemilu pasca reformasi sebelumnya itu sangat ditentukan oleh segelintir orang 3, 4,5 orang kemudian nama calon muncul, baru masyarakat ramai.
Yang saya harapkan kata La Ode adalah ramaikan dengan nama-nama yang mengemuka kemudian menelusuri tentang rekam jejak calon presiden dan wakil presiden lalu sodorkan kepada yang punya kewenangan dan masyarakat akan mencari rekam jejaknya.
“Dan alhamduliilah, kami sudah menemukan calon yang memiliki rekam jejak yang baik yang telah diuji publik,” ujarnya
Bisa kita lihat bagaimana konsistensi seseorang di masa lalu dengan pendidikan dan “kultur” dalam orang tuanya dari kecil sampai dewasa. Pendidikan SD, SMP yang menjadi pimpinan di kelasnya SMA jadi ketua OSIS.
Kompetensi seseorang akan menentukan bagaimana kemudian dia berkarya di masyarakat sekitar dan masyarakat luas Indonesia.
“Munculnya 3 nama capres yang hari ini menjadi perdebatan di masyarakat luas. Sehingga kita punya waktu yang cukup luas. Kita bisa menguji mereka, memanggil mereka. Ini uji publik terhadap kandidat yang muncul di permukaan” kata La Ode
Saya dan kawan-kawan kata La Ode, sebelum mendukung mas Anies, melakukan penelusuran rekam jejak , kepribadian Mas Anies. Kepribadian dalam kompetensi. Yang namanya karakter, sifat alat ukurnya bagaiman konsistensi seseorang dari masa lalu, masa kecil hingga sekarang. Saat Mas Anies menjadi pejabat hingga sudah tidak menjabat.
“Di sini kelihatan teruji bagaimana Mas Anies bisa memimpin rakyat,” tandasnya
“Tutur kata Anies Baswedan berbicara dengan siapapun, perilaku tidak dibuat-buat atau disandiwarakan,” terang La Ode
“Hidup di dalam asuhan orang tua yang terdidik, sopan santun, bertanggungjawab. Itu terbawa hingga dewasa,” ungkapnya
Ketika Anies menyelesaikan study di Amerika tambah La Ode, pulang ke Indonesia ia terapkan bagaiamana mencerdaskan pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan konsep Indonesia Mengajar.
“Kepedualian pendidikan, dia bentuk Indonesia Mengajar. Kompetensi seseorang menentukan ketika berkarya,” tandasnya
“Itulah kenapa harus Anies yang jadi presiden,” pungkas La Ode. |Yoss-Jaksat