Kolaborasi Sekber KIB bersama Univ Dr Sutomo Surabaya
JAKARTASATU.COM— Habil Marati Koor Sekber KIB bersama rombongan kunjungi Universitas Dr Sutomo berkolaborasi dengan civitas akademika menggelar duskusi bertajuk “Membangun Bangsa dengan Narasi, Gagasan dan Karya”. Sirabaya, Kamis 6/7/23.
Dalam program KIB Goes to Kampus, Koord Sekber KIB Habil Marati menyoroti peran mahasiswa yang kendor di era rezim ini.
Dihadapan mahasiswa Habil sebutkan ada KIP (Kartu Indonesia Pinter) yang digelontorkan pemerintah untuk membungkam Mahasiswa.
Untuk itu Habil Marati mengajak Mahasiswa kembali ke jati dirinya sebagai pendobrak perubahan.
Ia berharap mahasiswa Univ Dr.Sutomo bangkit dan bangun kembali jati diri Mahasiswa. Kepada mahasiswa ia sampaikan ke depan ada perubahan melihat sosok Anies Baswedan dapat memulihkan martabat bangsa.
Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Rektor Univ Dr Sutomo Prof Dr Siti Marwiyah menyampaikan terimakasih atas kolaborasi dengan Sekber KIB.
Selain itu Rektor juga menyoroti perkembangan situasi politik yang dinamis. Juga ia mengapresiasi dengan reformasi yang harus terus kita jaga dan kawal terus.
Diakusi go to Kampus menghadirkan narasumber Rocky Gerung. Dalam paparannya Rocky Gerung menyoroti iklim situasi saat ini yang miskin narasi. Padahal definisi narasi penting untuk mendialogkan gagasan dan memecahkan persoalan bangsa. Sebagaimana para founding fathers yang kaya akan narasi tentang masa depan bangsa. Ia menyoroti kegagalan rezim Jokowi jangan di ulangi lagi
Saut Situmorang yang tueut hadir sebagai narasumber soroti kinerja rezim Jokowi yang bikin indeks korupsi merosot jauh diangka 34.
Saut merasa pesimis dengan rezim Jokowi yang mengibiri pemberantasan korupsi.
Bahkan kata Saut, KPK hari ini sudah termarginalkan. Namun Saut masih memiliki optimis jika para buying votter beramai ramai ikut pemilu dan mencoblos figur yang pro pemberantasan korupsi,
“Figur pro pemberantasan korupsi yaitu figur Anies Baswedan,” tandas Saut
Andi Sinulingga sebagai narsumber menkankan sosial justic saat ini yang terdegradasi. Bahkan disparitas kita sangat jomplang. IQ yang 78 mirip mirip Timor leste.
“Artinya makin merosot level makin kita jauh tertinggal dari negara Asean.” pungkas Andi
Diskusi sesi tanya jawab berlangsung di moderatori dosen Dr Vieta.
Diskusi dinamis dan ratusan mahasiswapun tidak kalah kritisnya dengan Narsum. Acarapun berlangsung kondusif dan mencerahkan…
Turut hadir dari KIB Jakarta Yasin Kara, Andrianto Andri, Nizar Dahlan, Makmun, Anton,
Hanan dll. |Yoss-Jaksat