Demi Perubahan SBY Legowo Anies – Gatot Nurmantyo
*by Faizal Assegaf (kritikus)*
Beberapa hari lalu 170 purnawirawan TNI beri dukungan pada Anies Baswedan. Deklarasi itu muncul seminggu setelah pidato Gatot Nurmantyo melempar kritikan keras pada rezim Jokowi.
Di akar rumput makin masif rakyat bergerak suarakan perubahan. Sejumlah desa di Jawa Tengah dan Jawa Barat bersatu usung tema: Seratus persen dukung Anies.
Suara senyap di barak-barak militer, prajurit TNI butuh hidup yang sejahtera. Tentu mayoritas anggota Polri dan PNS pun sangat berharap perubahan.
Berbagai elemen sipil progresif makin kencang menyuarakan keprihatinan bernegara. Maraknya suara kritis itu mewakili kegelisahan seluruh anak bangsa.
Hanya orang-orang bodoh yang mau bertahan dan terperangkap di gelapnya gorong-gorong kekuasaan. Di lokasi ini, pencopetan uang negara dan sumber kekayaan alam dirampok.
Menurut Gatot Nurmatyo, “Korupsi menggila-gila di semua sektor, ini yang membuat kita marah dan sedih. Anggaran negara yang diambil dari pajak masyarakat yang lagi susah, dikorupsi di berbagai lini”.
Suara kritis mantan Panglima TNI ini kian bergema diberbagai forum terbuka. Gatot mengajak seluruh elemen bangsa bersatu akhiri ketidakadilan. Sikap moral itu menui simpati rakyat.
Tentu AHY dan pak SBY pun tergugah, setuju Gatot Cawapres. Tersiar kabar, sebagian besar elite dan simpatisan Partai Demokrat sangat happy bila Anies dan Gatot bersinergi maju Pilpres.
Jika rumor itu benar, tentu sangat elok. Mengingat duet Anies – Gatot semakin kencang disuarakan. Kedua tokoh punya visi dan tekat memajukan hidup rakyat.
Demi rakyat dan perubahan, tentu sikap legowo SBY sangat diharapkan. Terlebih AHY masih sangat muda dan punya peluang besar di masa depan.
Sikap tulus demi memenangkan aspirasi rakyat mesti dikedepankan. Dengan cara itu, SBY dan Demokrat akan dikenang dan dihormati rakyat. Semoga!