Politik Identitas Islam Yes, Sekularisme No…!

by Faizal Assegaf (kritikus)

Politik Identitas Islam harus terus digelorakan sebagai penegasan eksistensi dalam bernegara. Tidak boleh kendor. Konstitusi menjamin hak dan kebebasan beragama dalam segala aspek.

Di ruang pergulatan demokrasi, identitas dan nilai-nilai Islam wajib dibangkitkan dalam konsolidasi politik melawan ketidakadilan. Agar umat Islam tidak diperlakukan semena-mena.

Klaim kebhinekaan dengan tujuan mengkerdilkan keberadaan umat Islam sebagai mayoritas di republik ini adalah bentuk kejahatan dalam bernegara. Praktek busuk itu harus dihentikan!

Justru modus politik kotak-kotak yang dilakukan rezim Jokowi terbukti telah memicu polarisasi dan melemahkan persatuan nasional. Hal itu berakibat kekuasaan negara dimanipulasi untuk melayani segelintir kelompok.

Dampak dari daya rusak politik kotak-kotak rezim Jokowi, menyebabkan kekayaan alam bebas dirampok, korupsi tumbuh subur dan membuat kesenjangan sosial-ekonomi semakin miris.

Potensi umat Islam sebagai mayoritas telah dimarginalkan oleh aneka kebijakan yang ugal-ugalan dan tidak berkeadilan. Bukan saja umat Islam, tapi kelompok agama lainnya pun ikut tersingkir.

Umat Islam harus bangkit dengan spirit Rahmatan Lil Alamin dalam membangun solidaritas nasional yang kuat. Tidak boleh membiarkan negara dikuasai oleh watak sekularisme yang menjadi musuh semua agama.

Sekularisme dengan bertopeng Pancasila adalah modus untuk memberangus nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan. Akibatnya, kehidupan rakyat banyak ditindas, segelintir yang berkuasa berpesta-pora.

Sekularisme adalah sumber propoganda Islamophobia yang bertujuan jahat demi melayani rezim korup. Hal itu tidak hanya terjadi di negara mayoritas muslim. Namun juga mengobrak-abrik kehidupan umat Kristen dan Katolik di Amerika, Europa, dll.

Tidak boleh membiarkan laju kerusakan terjadi di negeri ini, bangkit dan tegaskan: Politik Identitas Islam Yes, Sekularisme No!

Hentikan Kebohongan dan ketidakadilan…!

**