Anthony Budiawan : Mandatory Spending AS, Ternyata Bela Kepentingan Rakyatnya
JAKARTASATU.COM— Anrhony Budhiawan menyatakan APBN AS semakin besar dialokasikan untuk Anggaran Kesehatan (% PDB), utk kepentingan rakyat, melalui mandatory spending. AS, meskipun liberal, tapi ternyata membela kepentingan rakyat. Demikian disampaikan kepada redaksi Jakartasatu.com, 17/7/2023
Ia menunjukkan Buddget Basics Spanding, CBO states that in 2023, 62 percent of federal spending went to mandatory programs. ctt.ec/58Gu4+ via @pgpfoundation
Kemudian menunjukkan lagi bagimana Many programs that provide benefits to individuals are classified as mandatory spending, including #SocialSecurity, #Medicare, and #Medicaid. ctt.ec/3nWZ4+ via @pgpfoundation
“Mandatory spending (MS) adalah pengeluaran wajib untuk memenuhi kewajiban menurut UU. Di Indonesia, Mandatory Spending di UU Kesehatan Omnibus yang baru malah dihilangkan?,” tundasnya
Ia membeberkan utang Indonesia semakin besar, digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang menguntungkan oligarki, kemudian dikorupsi pula: seperti pembangunan proyek BTS atas nama daerah tertinggal, terpencil dan terluar: artinya, daerah kaum miskin, atau pembangunan IKN, Kereta Cepat, dan masih banyak lainnya. Dampaknya, beban bunga juga semakin besar.
Ironisnya urai Anthony, Mandatory Spending hilang, Anggaran sektor Kesehatan akan dipangkas, menjadi semakin lebih rendah dari beban bunga pinjaman: Jadilah negara gagal sistemik, meminjam istilah Sekjen PBB, Antonia Guterres.
Lanjutnya, dunia patut meniru AS untuk mengatasi masalah sektor Kesehatan. Meskipun menjadi Negara Kapitalis Liberal, Amerika Serikat mengalokasikan anggaran kesehatan (% dari PDB) tertinggi di dunia, dan terus meningkat.
“Sedangkan anggaran kesehatan Indonesia relatif cenderung turun. Dengan UU Kesehatan Omnibus yang baru disahkan, anggaran kesehatan akan semakin terpuruk: rakyat tambah menderita,” pungkasnya. |Yoss