Ketum PPJNA : Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro Sangat Bermanfaat Bagi Sejarah Bangsa Indonesia.

JAKARTASATU.COM— Makam Pengeran Diponegoro merupakan salah satu objek wisata sejarah di kota Makasar Letak makam Pangeran Diponegoro berada di tengah-tengah kota Makassar di dekat pasar sentral Makassar sehingga mudah dijangkau pengunjung. Untuk menuju makam Pangeran Diponegoro, bisa menggunakan jalur angkutan kota pete-pete jurusan pasar sentral. Dari Bandara Sultan Hasanuddin jaraknya sekitar 17 kilometer jika ditempuh lewat jalan tol atau sekitar 24 kilometer jika ditempuh lewati jalur Sudiang-Daya- Tamalanrea.

Pangeran Diponegoro lahir di kesultanan Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785, Ayahnya bernama Sultan Hamengkubowono III dan ibunya adalah RA Mangkarawiti yang berasal dari Pacitan. Nama kecil dari Pangeran Diponegoro adalah Mustahar. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro / Perang Jawa yang berkecamuk mulai tahnun 1825 – 1830. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.

Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pemimpin yang sangat arif dan bijaksana, penentang kebijakan Belanda yang memperkosa hak-hak Bangsa Indonesia.

Calon Presiden Prabowo Subinato yang sekarang masih menjabat Menhan mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta. Usulan itu ia kemukakan di acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Makassar, Kamis (14/7/2023).

“Di sini, di kota ini (Makassar) juga ada makam Pangeran Diponegoro yang dibuang dari daerah asalnya. Dan, tidak ada salahnya kita berpikir apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, apakah tidak ada baiknya kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya lagi,” ucap Prabowo.

Pemindahan makam Pangeran Diponegoronyang dusulkan Prabowo Subinato mendapat respon positif dari ketua umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda.

“Leluhur Pangeran Diponegoro di Yogyakarta. Maka usulan Prabowo memindahkan makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta itu sangat logis,” kata Anto kepada redaksi Jakartasatu.com Senin (17/7/2023).

Anto menilai pemindahan makam Pangeran Diponegoro di Yogyakarta sangat bermanfaat bagi sejarah bangsa Indonesia.

“Ingin mengembalikan jasadnya yang telah meninggal ke tempat leluhur merupakan perbuatan baik,” jelasnya

Selain itu kata Anto, Pangeran Diponegoro sendiri mempunyai tanah pemberian Keraton Yogyakarta.

“Pangeran Diponegoro merupakan anak dari Sri Sultan Hamengku Buwono III. Artinya seorang ningrat yang mempunyai jasa besar terhadap bangsa dan negara dalam melawan penjajah Belanda,” tuturnya

Anto berharap masyarakat tidak mencibir usulan Prabowo yang ingin mengembalikan makam Pangeran Diponegoro di Yogyakarta.

“Yang mencibir itu tidak tahu adat istiadat di Keraton Yogyakarta,” pungkasnya. |Yoss