Rizal Ramli: Minta Pengurus PBNU Fokus Perhatikan Kesejteraan Umat Seperti yang Dilakukan KH Hasyim Asy’ari

JAKARTASATU.COM— Tokoh nasional Rizal Ramli dikunjungi pengurus Komite Khittah Nahdlatul Ulama (KKNU) 1926 yang dipimpin KH Solachul Aam Wahib Wahab atau karib disapa Gus Aam di Jakarta Selatan, Senin (17/7).

Kunjungan ini selain silaturahmi juga diskusi.

Rizal Ramli sampaikan semangat resolusi jihad yang diserukan KH Hasyim Asy’ari kepada umat muslim untuk melawan penjajah pada 22 Oktober 1945 menjadi fakta sejarah bahwa organisasi yang berdiri sejak 31 Januari 1926 memiliki kontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Namun, dalam kondisi sekarang ini, menurut Rizal Ramli, para pengurus PBNU seolah sudah melupakan resolusi jihad yang pernah didengungkan oleh kakek dari Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

“Penjajahan itu tak hanya diartikan dalam konteks serangan fisik saja, namun penguasa yang menindas rakyatnya sendiri melalui kebijakan juga bisa didefinisikan sebagai bentuk penjajahan,” jelasnya

“Saya melihat peran para pengurus PBNU ini lebih banyak menjadi ‘juru kampanye’ pemerintah saja ketimbang membela umat.

“Keberpihakan pendiri PBNU KH Hasyim Asyari terhadap umat dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan dan membela umat hingga akar rumput,” ujar mantan menko maritim ini.

“Padahal warga NU di akar rumput itu hidupnya banyak yang susah. Misalnya, petani di Pulau Jawa yang kebanyakan warga NU masih banyak yang mengeluh soal mahalnya harga pupuk dan bibit sehingga mereke kesulitan untuk menanam. Akibatnya, mereka terancam menjadi lebih miskin”, urai Rizal Ramli

Untuk  meningkatkan kepercayaan, Rizal Ramli meminta kepada NU untuk mengobarkan kembali resolusi jihad dalam membela umat secara sosial dan ekonomis.

“Resolusi jihad dalam kondisi sekarang ini adalah untuk melawan kebijakan pemerintah yang tak berpihak pada rakyat,” tandas Rizal Ramli. |Yos